Pelatih Timnas Filipina U-19 Josep Ferre menilai anak asuhnya gagal menangani ritme tinggi yang diciptakan oleh Indonesia saat kalah 6-0 dalam laga penyisihan grup A ASEAN U-19 Boys Championship atau Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
 
"Ritme Indonesia sangat tinggi, sudah berbeda sejak menit pertama. Saya pikir itu akan jadi laga yang ketat, tetapi kami gagal menangani situasi itu," kata pelatih yang akrab disapa Coco setelah pertandingan di Stadion GBT Surabaya, Rabu malam.
 
Hal tersebut dikarenakan, dirinya tidak mempunyai data seluruh pemain Filipina yang akan direkrut untuk mengikuti ajang yang diikuti oleh 12 negara tersebut.
 
"Bagi kami untuk membangun tim U-19, kami tidak punya data pemain dan melakukan scouting sejak awal di seluruh negeri. Ketika Indonesia bermain di Toulon, kami masih mencari pemain. Jadi itu sangat berbeda," ucapnya.
 
Menurut dia, Indonesia melakukan banyak pekerjaan bagus sejak bertahun-tahun lalu untuk perkembangan pemain muda, tidak hanya untuk ajang Piala AFF ini.
 
Namun, pelatih berkebangsaan Spanyol itu yakin bahwa anak asuhnya bangga bisa bermain dan mendapatkan pengalaman yang luar biasa saat melawan Indonesia.
 
"Kami harus melakukan recovery kepada pemain agar tidak ada cedera dengan melakukan massage karena mereka perlu adaptasi bermain di rumput alami dan saya pikir Indonesia banyak pemain di Liga 1 seperti Arkhan, Riski, mereka bermain rutin. Jadi dengan pengalaman itu mereka siap berkompetisi melawan tim yang lebih baik. Selamat atas kemenangan Indonesia," ujar Josep Ferre.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih Filipina nilai anak asuhnya gagal atasi ritme tinggi Indonesia

Pewarta: Indra Setiawan/Naufal

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024