Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Rabu (10/7) mendesak Negara Barat untuk menolak “standar ganda” terkait konflik di Gaza dan di Ukraina.
“Jika kami mengatakan kepada rakyat kami bahwa kami mendukung Ukraina karena kami berpijak pada hukum internasional, ini sama saja dengan apa yang harus kami lakukan terhadap Gaza,” kata Sanchez pada KTT NATO ke-75 di Washington, Amerika Serikat.
Pemimpin Spanyol itu menegaskan bahwa harus ada “sikap politik yang konsisten” di mana “kita tidak memiliki standar ganda.”
Menurut Sanchez, dunia harus menekan untuk “menghentikan krisis kemanusiaan yang mengerikan ini”, yang berdampak pada Palestina. Dunia harus menyerukan konferensi perdamaian internasional untuk mendorong pembentukan negara Palestina, katanya.
“Kita harus mewujudkan gencatan senjata yang mendesak dan segera,” kata Sanchez menambahkan.
NATO bisa diandalkan Ukraina
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menegaskan bahwa aliansi tersebut dapat menjadi andalan Ukraina "saat ini dan untuk jangka panjang" dalam perangnya melawan Rusia.
Pernyataan itu disampaikan Stoltenberg selama konferensi pers usai pertemuan puncak NATO di Washington D.C., yang berlangsung pada 9--11 Juli 2024.
"Hari ini, kami menunjukkan pesan yang kuat tentang persatuan kepada Moskow bahwa kekerasan dan intimidasi tak berguna... dan Ukraina dapat mengandalkan NATO saat ini maupun untuk jangka panjang," kata Stoltenberg pada Kamis (11/7).
"Aliansi ini telah sepakat bahwa di tengah upaya Ukraina melanjutkan reformasi yang disyaratkan, kami akan terus mendukungnya menjadi anggota (NATO) yang telah menjadi sebuah keniscayaan," ucap dia.
Stoltenberg juga mengatakan bahwa China, yang menjadi "faktor penentu" dalam perang antara Rusia dan Ukraina, tak akan bisa terus memperkeruh konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II tersebut.
Tindakan seperti itu, menurut Stoltenberg, bisa merugikan kepentingan dan reputasi China sendiri.
Sementara itu saat dimintai tanggapan terkait pemilihan presiden Amerika Serikat akhir tahun ini, Sekjen NATO berharap AS akan tetap menjadi sekutu NATO yang kuat dan setia karena NATO adalah bagian dari kepentingan keamanan AS.
"NATO juga membuat Amerika Serikat semakin kuat dan aman," ucap dia, menegaskan.
Ia juga mengakui munculnya pemerintahan baru yang terpilih lewat pemilu demokratis di negara-negara anggotanya, khususnya di Eropa, pada saat yang sama memunculkan pertanyaan terkait komitmen negara tersebut pada NATO.
"Namun, NATO telah terbukti sangat tangguh karena setiap kali (negara anggotanya) memiliki partai (penguasa) dan pemerintahan baru, mereka sadar bahwa setiap anggota NATO lebih aman jika menjadi bagian NATO daripada tidak sama sekali," kata Stoltenberg.
Sumber: WAFA - Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Spanyol desak Negara Barat tolak standar ganda terkait Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
“Jika kami mengatakan kepada rakyat kami bahwa kami mendukung Ukraina karena kami berpijak pada hukum internasional, ini sama saja dengan apa yang harus kami lakukan terhadap Gaza,” kata Sanchez pada KTT NATO ke-75 di Washington, Amerika Serikat.
Pemimpin Spanyol itu menegaskan bahwa harus ada “sikap politik yang konsisten” di mana “kita tidak memiliki standar ganda.”
Menurut Sanchez, dunia harus menekan untuk “menghentikan krisis kemanusiaan yang mengerikan ini”, yang berdampak pada Palestina. Dunia harus menyerukan konferensi perdamaian internasional untuk mendorong pembentukan negara Palestina, katanya.
“Kita harus mewujudkan gencatan senjata yang mendesak dan segera,” kata Sanchez menambahkan.
NATO bisa diandalkan Ukraina
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menegaskan bahwa aliansi tersebut dapat menjadi andalan Ukraina "saat ini dan untuk jangka panjang" dalam perangnya melawan Rusia.
Pernyataan itu disampaikan Stoltenberg selama konferensi pers usai pertemuan puncak NATO di Washington D.C., yang berlangsung pada 9--11 Juli 2024.
"Hari ini, kami menunjukkan pesan yang kuat tentang persatuan kepada Moskow bahwa kekerasan dan intimidasi tak berguna... dan Ukraina dapat mengandalkan NATO saat ini maupun untuk jangka panjang," kata Stoltenberg pada Kamis (11/7).
"Aliansi ini telah sepakat bahwa di tengah upaya Ukraina melanjutkan reformasi yang disyaratkan, kami akan terus mendukungnya menjadi anggota (NATO) yang telah menjadi sebuah keniscayaan," ucap dia.
Stoltenberg juga mengatakan bahwa China, yang menjadi "faktor penentu" dalam perang antara Rusia dan Ukraina, tak akan bisa terus memperkeruh konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II tersebut.
Tindakan seperti itu, menurut Stoltenberg, bisa merugikan kepentingan dan reputasi China sendiri.
Sementara itu saat dimintai tanggapan terkait pemilihan presiden Amerika Serikat akhir tahun ini, Sekjen NATO berharap AS akan tetap menjadi sekutu NATO yang kuat dan setia karena NATO adalah bagian dari kepentingan keamanan AS.
"NATO juga membuat Amerika Serikat semakin kuat dan aman," ucap dia, menegaskan.
Ia juga mengakui munculnya pemerintahan baru yang terpilih lewat pemilu demokratis di negara-negara anggotanya, khususnya di Eropa, pada saat yang sama memunculkan pertanyaan terkait komitmen negara tersebut pada NATO.
"Namun, NATO telah terbukti sangat tangguh karena setiap kali (negara anggotanya) memiliki partai (penguasa) dan pemerintahan baru, mereka sadar bahwa setiap anggota NATO lebih aman jika menjadi bagian NATO daripada tidak sama sekali," kata Stoltenberg.
Sumber: WAFA - Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Spanyol desak Negara Barat tolak standar ganda terkait Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024