Antarajawabarat.com, 9/2 - Sejumlah vihara di Kota Bandung sibuk bersiap dengan mempersiapkan lilin, dupa dan patung untuk menyambut tahun baru Imlek 2566 Saka, 19 Februari 2015.

"Sekarang kami sedang mempersiapkan persediaan lilin dan dupa untuk umat agar bisa melakukan doa bersama saat Imlek nanti," kata Sekretaris Pengurus Vihara Dharma Ramsi, Subuana di Bandung, Senin.

Ia mengatakan para pengurus vihara akan melakukan persiapan di vihara, termasuk memasang aksesoris dan keperluan beribadat serta perlengkapannya pada H-7 Imlek.

Sedangkan oenampilan liong dan barongsai sebagai bagian dari perayaan Imlek yang dikemas dengan kirab atau pawai budaya mengelilingi jalanan Kota Bandung pada akhir perayaan Imlek, yaitu pada hari ke-15 Imlek yang lebih dikenal dengan "cap go meh", 14 Maret 2015.

"Kirab budaya tahun 2015 di Bandung akan diselenggarakan pada Sabtu, 14 Maret nanti. Kirab tahun ini akan menjadi kirab budaya yang keempat kalinya diselenggarakan," katanya.

Dalam kegiatan itu akan ada atraksi liong dan barongsai yang dikolaborasikan dengan budaya Sunda, seperti atraksi pencak silat, wayang, dan tari merak.

Meski masih lama, namun pihaknya melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Sejumlah arak-arakan, seperti bendera, tandu, dan lampion sudah tersedia di vihara.

"Kirab itu nanti akan dihadiri oleh ribuan umat dari berbagai daerah, seperti Ciamis, Bogor, bahkan Sulawesi dan Kalimantan karena kami mengundang umat secara nasional," kata Subuana.

Sementara itu, umat senior di Vihara Dewi, Tanudirja mengakui persiapan utama yang harus dilakukan menjelang Imlek adalah pemasangan lilin.

Menurutnya, menyalakan lilin ketika Imlek adalah wajib karena umat akan menyampaikan rasa syukur dan harapan baik dengan memberikan memberikan kebaikan. Caranya, umat menyalakan lilin lalu membakar replika benda yang terbuat dari kertas untuk dipersembahkan, seperti replika uang kertas, sepatu kertas dan topi kertas.

"Tujuan Imlek selain sebagai rasa syukur dan terima kasih juga sebagai ajang silaturahim dan perayaan menyongsong musim semi," kata Tanu, sebutan akrab Tanudirja.

Tanu menjelaskan perayaan Imlek dimulai dengan berdoa bersama di malam sebelum pergantian tahun Imlek lalu dilanjutkan dengan perayaan bersama keluarga atau umat lainnya. Perayaan tersebut bisa dengan sekadar berkumpul bersama keluarga ataupun menyaksikan atraksi barongsai dan liong.***1***



Seyla

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015