Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat dibuka melemah setelah pernyataan hawkish pejabat The Fed di Amerika Serikat (AS).

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah merosot 41 poin atau 0,25 persen menjadi Rp16.471 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.430 per dolar AS

"Rupiah diperkirakan kembali melemah terhadap dolar AS yang rebound setelah pernyataan 'hawkish' dari pejabat The Fed Minneapolis Kashkari," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Pejabat The Fed Minneapolis Kashkari mengatakan AS butuh waktu lama atau 2 tahun untuk inflasi kembali ke target 2 persen. Pernyataan tersebut memperkecil potensi penurunan suku bunga AS pada 2024.

Menurut Lukman, bila pelemahan rupiah terus berlangsung maka akan berat, walaupun pertumbuhan ekonomi domestik masih berkisar 5 persen, namun secara umum permintaan lemah, seperti penjualan ritel, dan mobil yang masih turun.



Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp16.400 per dolar AS sampai dengan Rp16.550 per dolar AS.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga sesuai dengan komitmen kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia.

Stabilitas nilai tukar rupiah ke depan akan didukung oleh aliran masuk modal asing, menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah melemah setelah pernyataan "hawkish" pejabat The Fed

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024