Antarajawabarat.com, 27/1 - Kementerian Luar Negeri RI dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) saat ini sedang membahas desain untuk Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung.

"Kita juga sudah tugaskan staf khusus untuk berdialog dengan MPR terkait pembahasan desain museum KAA," kata Sekjen Kementerian Luar Negeri RI Y Kristiarto S Legowo, di Kota Bandung, Selasa.

Ditemui usai melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, di Gedung Sate Bandung, ia mengatakan rencana pembahasan desain baru untuk museum tersebut dilakukan terkait jelang Peringatan Ke-60 KAA pada April 2015 nanti.

Ia mengatakan, pihaknya juga melibatkan Badan Pemeriksaan Keuangan terkait untuk membahas MoU baru tentang pengelolaan bersama Gedung Merdeka Bandung.

"MPR, kami dan Pemprov Jabar perlu merancang MoU baru biar semuanya jelas. Kemudian melibatkan BPK juga biar tidak disalahkan dalam hal penggunaan anggaran," katanya.

Sementara itu, terkait pertemuan yang dilakukan dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, ia menuturkan Kemenlu dan Pemprov Jabar berharap ke depannya peringatan KAA bukan hanya sebatas peringatan semata.

"Pak Wakil Gubernur tadi juga menyampaikan bagaimana kita bisa memaksimalkan momentum itu bukan hanya peringatan saja, tapi dalam sembilan tahun ke depan bagaimana kita mengisinya," kata dia.

Ketika ditanyakan tentang persiapan dan siapa saja kepala negara yang hadir dalam Peringatan Ke-60 KAA, pihaknya menyatakan belum menerima konfirmasinya.

"Kalau untuk konformasi kehadiran, biasanya ada yang langsung memberikan konfirmasi, ada yang satu atau dua minggu sebelumnya. Itu tergantung keputusan mekanisme masing-masing negara," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang sedang berada di Malaysia untuk menghadiri Konferensi African Union juga akan menyerahkan langsung undang kepada negara-negara afrika yang menjadi peserta Peringatan KAA.

"Lalu kedepannya pemerintah Indonesia juga akan mengirimkan utusan khusus untuk menyampaikan undangan tersebut kepada negara asia dan afrika," katanya.***4***Budi Suyanto

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015