Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki tidak menghendaki masuknya e-commerce baru asal China yang bisa mengancam terhadap dunia bisnis Indonesia mulai sektor industri hingga UKM.

"Platform e-commerce baru asal China ini lebih berbahaya dari Tik Tok, karena telah terhubung dengan berbagai pabrik yang ada di China sehingga bisa mengancam dunia bisnis di Indonesia," katanya saat menghadiri Sidang Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Kamis.

Bahkan, Teten suda meminta langsung kepada Presiden Joko Widodo agar tidak memberikan izin e-commerce baru asal China ini yakni Pinduoduo, karena jika masuk dan beroperasi di Indonesia maka mayoritas bisnis perdagangan di Indonesia bisa dikuasi.

Pria asal Garut, Jawa Barat ini pun sudah memaparkan dampak yang akan terjadi terhadap persaingan bisnis perdagangan di Indonesia kepada Presiden RI terhadap sektor usaha di Indonesia.

Ia pun mengakui Indonesia tidak bisa menyainginya karena e-commerce ini terhubung dengan berbagai pabrik yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk manusia, sehingga mulai harga yang didapat jauh lebih murah dampaknya bisa mematikan usaha para pelaku industri dan UKM Indonesia karena tidak bisa bersaing dari sisi harga, kuantitas dan lainnya.

Maka dari itu, jika aplikasi ini masuk ke Indonesia para pelaku usaha khususnya UKM gulung tikar, karena penyedia jasa perdagangan elektronik ini akan menghubungkan langsung pemesan atau konsumen dengan pabrik-pabrik yang ada di China.

"Saya sudah sampaikan kepada Pak Jokowi agar menolak atau tidak memberikan izin terhadap e-commerce ini, karena dampaknya lebih besar dibandingkan Tik Tok. Seperti diketahui, hanya dengan Tik Tok saja sudah banyak mematikan pelaku usaha di Indonesia," tambahnya.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkop UKM tidak menghendaki masuknya e-commerce baru China

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024