Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kinerja fiskal tetap terjaga di tengah berbagai tantangan ekonomi global, salah satunya ditunjukkan dengan indikator ketimpangan ekonomi antarwilayah (indeks Theil) yang turun menjadi 0,148 pada tahun lalu.

“Dalam kondisi dunia yang makin menantang seperti volatilitas komoditas, higher for longer, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus menjaga kinerja fiskal secara optimal dalam tiga area tanggung jawab, yakni collecting more, spending better, serta prudent dan innovative financing,” ujar Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin (10/6).

Selain adanya perbaikan indikator ketimpangan ekonomi antarwilayah, kinerja positif Kemenkeu dalam aspek spending better juga terlihat dalam penyerapan anggaran kementerian/lembaga (K/L) yang mencapai 94,37 persen.

Ia juga menyampaikan bahwa terkait aspek collecting more, penerimaan negara pada 2023 semakin meningkat. Penerimaan dari sektor perpajakan mencapai Rp2.154,2 triliun, sedangkan dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp612,5 miliar.

Sementara itu, Sri Mulyani menyatakan bahwa kinerja positif terkait aspek prudent dan innovative financing terlihat dari rata-rata yield Surat Berharga Negara (SBN) yang tetap stabil di angka 6,62 persen sejak 2022 saat dunia sedang mengalami tingkat suku bunga yang higher for longer.

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu sebut indeks ketimpangan ekonomi antarwilayah turun pada 2023

Pewarta: Uyu Septiyati Liman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024