Pemerintah RI melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan kesiapan safari wukuf untuk jamaah calon haji lanjut usia (lansia) non-mandiri yang memiliki keterbatasan dalam melakukan rukun haji tersebut.
 
"Petugas akan mengurus jamaah tersebut, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lainnya," kata Petugas Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) RI Widi Dwinanda dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji yang diikuti secara daring di Jakarta, Sabtu.
 
Widi menyebut PPIH menyiapkan alokasi safari wukuf untuk sebanyak 27 calon haji dari setiap sektor, dengan mempertimbangkan jumlah petugas yang akan membersamai jamaah yang disafariwukufkan.
 
"Pelaksanaan safari wukuf lansia non-mandiri dilaksanakan tanggal 6-17 Zulhijah 1445 Hijriah," ucapnya.
 
PPIH, kata Widi, telah menentukan persyaratan jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang akan mengikuti safari wukuf lansia non-mandiri yaitu pertama, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang tidak mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).
 
Kedua, sambungnya, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan/pengguna kursi roda karena sakit yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
 
"Ketiga, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke (sedang-berat)," ucapnya.
 
Keempat, lanjut Widi, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang pulang perawatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan kelemahan.
 
“Dan kelima, jamaah calon haji lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan petugas kloter," paparnya.
 
 
Empat Satgas di puncak haji

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membentuk empat satuan tugas (Satgas) saat pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Kepala Satuan Operasional Armuzna Harun Arrasyid mengatakan keempat Satgas itu yakni Satgas Arafah yang diisi petugas daerah kerja (Daker) Madinah, Satgas Muzdalifah diisi petugas Daker Bandara, Satgas Mina diisi petugas Daker Makkah, dan Satgas Jamarat diisi petugas tambahan.

"Ada empat Satgas yang saat ini kita bentuk, ada Satgas Arafah, ada Satgas Muzdalifah, ada Satgas Mina, dan juga ada satu tambahan yaitu Satgas Jamarat," kata Harun di Makkah, Sabtu.

Sejauh ini, PPIH terus melakukan pemantauan situasi terkini di Armuzna yang bakal menjadi tempat bagi jamaah calon haji Indonesia.

Di Arafah nanti, Harun menyebut jamaah calon haji Indonesia akan menempati 73 maktab yang terdiri dari puluhan tenda. Masing-masing maktab akan ditempatkan satu orang koordinator.

Secara total akan ada 1.169 tenda yang disediakan untuk jamaah Indonesia dengan satu orang petugas yang berjaga di tiap tenda. Di dalam tenda tersebut dilengkapi berbagai fasilitas seperti kasur, AC, hingga listrik.

"Persiapan masih berlangsung dan yang jelas kelihatannya sudah mau selesai," kata Harun.
Kendati Satgas yang menjadi penanggung jawab di Arafah adalah petugas dari Daker Madinah, tapi Satgas-satgas dari Daker lain juga akan turut membantu demi kelancaran pelaksanaan wukuf.

Di Muzdalifah, kata dia, Satgas akan melakukan koordinasi untuk pelayanan pengawasan di Maktab. Mereka akan bergerak ke Muzdalifah pada 9 Dzulhijjah sore usai pelaksanaan wukuf di Arafah.

Petugas Sektor di maktab akan bertanggung jawab terhadap penempatan, kedatangan, dan keberangkatan serta memberikan pelayanan kepada jamaah lansia.

"Sektor Muzdalifah 1-14 melaksanakan tugas koordinasi pengawasan jamaah," kata Harun.

Sementara itu di Mina, Satgas dari petugas Makkah akan melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Satgas Mina, di Misi Haji, Pos Pengawasan Maktab, Pos Mina, dan pos rute Jamarat. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah usai wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah sore.

"Petugas sektor di Maktab bertanggung jawab terhadap penempatan, kedatangan dan keberangkatan, konsumsi, serta layanan lansia," kata Harun.

Saat ini pihak Arab Saudi masih terus melakukan pembenahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah calon haji yang datang dari berbagai negara.

Harun menambahkan dengan adanya pembatasan yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi diharapkan bisa membuat jamaah menjadi lebih nyaman pada pelaksanaan puncak ibadah haji karena hanya jamaah dengan visa haji resmi yang bisa masuk kawasan Armuzna.

"Oleh karena itu mudah-mudahan dengan adanya pemberlakuan ini, kita berharap bisa lebih nyaman bagi jamaah kita untuk melaksanakan ibadah hajinya," katanya.*




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah pastikan kesiapan safari wukuf jamaah calon haji lansia

Pewarta: Sean Filo Muhamad

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024