Antarajawabarat.com, 16/1 - Puluhan warga Kuwait, Kamis, melakukan unjuk rasa di luar gedung Kedutaan Besar Prancis untuk mengecam penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir Prancis "Charlie Hebdo".
Pengunjuk rasa itu membawa spanduk berisi kalimat dalam bahasa Arab, Prancis dan Inggris, yang mengutuk majalah tersebut. Pada pekan lalu, "Charlie Hebdo" menjadi sasaran serangan mematikan.
Puluhan anggota pasukan keamanan berjaga-jaga di sekitar Kedutaan Besar itu yang terletak tidak jauh dari ibukota Kuwait City dan mencegah pengunjuk rasa mendekati gedung.
Para pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri dengan damai.
Pemerintah Kuwait telah mengutuk kuat serangan teroris pada majalah Prancis itu dan mengucapkan bela sungkawa pada keluarga korban.
Terbitan terbaru "Charlie Hebdo", yang dilansir pada Rabu, menampilkan nabi umat Islam disampulnya sambil membawa tulisan "saya Charlie" dibawah judul "Semua diampuni".
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
Pengunjuk rasa itu membawa spanduk berisi kalimat dalam bahasa Arab, Prancis dan Inggris, yang mengutuk majalah tersebut. Pada pekan lalu, "Charlie Hebdo" menjadi sasaran serangan mematikan.
Puluhan anggota pasukan keamanan berjaga-jaga di sekitar Kedutaan Besar itu yang terletak tidak jauh dari ibukota Kuwait City dan mencegah pengunjuk rasa mendekati gedung.
Para pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri dengan damai.
Pemerintah Kuwait telah mengutuk kuat serangan teroris pada majalah Prancis itu dan mengucapkan bela sungkawa pada keluarga korban.
Terbitan terbaru "Charlie Hebdo", yang dilansir pada Rabu, menampilkan nabi umat Islam disampulnya sambil membawa tulisan "saya Charlie" dibawah judul "Semua diampuni".
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015