Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan bahwa program pompanisasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berjalan dengan baik dalam meningkatkan indeks pertanaman padi di daerah tersebut.

"Jadi saya melihat progresnya pompanisasi sudah berjalan dengan sangat baik," kata Ali saat meninjau langsung program pompanisasi di Sukabumi, Selasa.

Ali menyebutkan, peningkatan indeks pertanaman (IP) padi melalui program prompanisasi di Kabupaten Sukabumi, dilakukan di tujuh kecamatan yang ada di daerah tersebut di antaranya Ciemas, Cibitung, Cidadap, hingga wilayah pesisir Pelabuhan Ratu.

“Saat ini di Kecamatan Ciemas misalnya ada sekitar 45 hektare yang terus diairi dan masih akan bertambah ke titik-titik lainnya,” ujar Ali dalam keterangan di Jakarta.

Sebagai langkah nyata, lanjut Ali, saat ini pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus menargetkan perluasan areal tanam (PAT) hingga 6.522 hektare khususnya di Sukabumi dengan program pompanisasi.

Ali mengatakan, rata-rata indeks pertanaman di Kecamatan Ciemas baru satu kali dalam setahun. Namun berkat pompa, progres pertanaman semakin membaik dan mengarah pada tiga kali dalam setahun.

Menurutnya, hal itu karena pemerintah terus memperkuat bibit, benih hingga pupuk yang naik 100 persen.
 

"Tadinya IP-nya baru satu kali dalam setahun artinya satu kali tanam setahun. Nah, berkat dengan adanya program Pak Presiden, Pak Menteri Pertanian semua ada potensi untuk meningkatkan indeks pertanaman padi pada lahan sawah tadah hujan di Sukabumi," jelasnya.

Lebih lanjut Ali mengatakan, perluasan areal tanam di Indonesia ditargetkan mencapai 1 juta hektare untuk mengejar ketertinggalan produksi yang sempat menurun akibat El Nino dan juga perubahan cuaca.

Target tersebut semakin terlihat mengingat pemerintah terus menambah pompa dan juga alokasi pupuk hingga 9,55 juta ton.

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirjen PSP Kementan sebut pompanisasi di Sukabumi berjalan baik

Pewarta: Muhammad Harianto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024