Pemain tim nasional Indonesia Ragnar Oratmangoen mengatakan tim Garuda harusnya bisa memetik kemenangan melawan Tanzania pada pertandingan latihan di Stadion Madya, Jakarta, Minggu.

Dalam pertandingan yang berakhir imbang tanpa gol tersebut, tim asuhan Shin Tae-yong terus mendominasi dan menciptakan sejumlah peluang emas sepanjang 90 menit waktu normal.

"Saya rasa kami seharusnya bisa menang (lawan Tanzania), tapi pada akhirnya hasilnya imbang," kata Ragnar Oratmangoen kepada pewarta usai pertandingan.

Pemain Fortuna Sittard tersebut mengaku telah mempersiapkan diri jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Irak yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/6).

"Saya pikir kami siap seperti hari ini kami memainkan sepak bola yang bagus kami hanya perlu menciptakan lebih banyak peluang, dan tentu saja kami harus menyelesaikan peluang itu dengan baik," ujar pemain yang diberi julukan Wak Haji oleh suporter Indonesia tersebut.

Pemain berusia 26 tahun tersebut sepanjang pertandingan menghadapi Tanzania selalu diteriaki oleh para suporter dengan sebutan Wak Haji. Mengenai hal tersebut, pemain jebolan NEC Nijmegen tersebut begitu suka dan merupakan julukan yang bagus menurutnya.

"Saya suka, saya pikir itu julukan yang bagus saya juga suka dengan dukungan," ujar Ragnar Oratmangoen.


Pemain pelapis berkualitas

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menilai pemain pelapis timnas Indonesia menunjukkan kualitas saat melawan Tanzania meski imbang tanpa gol dalam pertandingan latihan di Stadion Madya, Jakarta, Minggu.
"Di laga uji coba tadi, semua pemain kita turun dan kita lihat kualitasnya mulai merata karena serangan ke Tanzania tidak kendur di babak kedua. Ini yang saya inginkan agar kita punya dua kali sebelas timnas senior yang benar-benar kuat," kata Erick Thohir kepada pewarta.

Erick tak mempermasalahkan hasil imbang yang diraih skuad Garuda pada pertandingan kali ini dikarenakan para pemain memang dalam kondisi yang belum cukup bisa beradaptasi dengan cuaca di Indonesia setelah memperkuat sejumlah klub di luar negeri.

"Pertandingan hari ini memang kita uji coba dan memang kalau kita lihat pelatih Shin Tae-yong merotasi hampir seluruh pemain untuk bisa merasakan permainan dan uji coba. Mereka mungkin dalam kondisi harus cukup adaptasi dengan cuaca ini karena banyak yang bermain di luar negeri," ujar mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Erick menganalogikan hasil imbang itu sebagai periode pemanasan, sebelum tampil maksimal pada laga sesungguhnya, seperti saat Timnas U23 menuju Piala Asia U23 di Qatar lalu.

"Hal ini pernah kita alami sebelum Piala Asia U23 lalu. Kita kalah di uji coba lawan UEA dan Arab Saudi. Tapi di turnamen sebenarnya, kita bisa kalahkan tim kuat seperti Australia Jordania, dan Korsel. Artinya, pasti ada hal yang bermanfaat dan diraih dari hasil imbang itu," ujar Erick yang juga merupakan Menteri BUMN tersebut.

Marselino dan kawan-kawan akan melakoni Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Irak pada 6 Juni dan bersua Filipina pada 11 Juni. Erick menegaskan target utama tim yakni mengunci tiga poin di dua laga tersebut untuk memastikan langkah lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Target utama adalah meraih tiga poin di dua laga terakhir itu sehingga kita bisa lolos ke babak ketiga bersama 17 negara Asia lainnya untuk berebut tiket Piala Dunia. Imbang lawan Tanzania saya ibaratkan masa adaptasi lagi bagi pemain untuk makin kompak," kata Erick.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ragnar Oratmangoen: Seharusnya kita bisa menang lawan Tanzania

Pewarta: Fajar Satriyo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024