Kementerian Agama (Kemenag) RI mengevaluasi layanan penerbangan yang difasilitasi oleh Garuda Indonesia untuk jamaah calon haji Indonesia 2024, atas tingginya angka keterlambatan pada pekan pertama yang mencapai 47,5 persen.
 
"Satu pekan pertama, persentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen," kata Juru Bicara Kemenag RI Anna Hasbie dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
 
Anna mengungkapkan, pihaknya menyayangkan tingginya angka keterlambatan penerbangan pada pekan pertama, terutama oleh Maskapai Garuda Indonesia.
 
Ia merinci, dari 80 penerbangan pada pakan pertama operasional haji, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan, terdapat peristiwa keterlambatan yang mencapai 3 jam 50 menit.
 
"Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan. Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki," katanya.
 
Jamaah haji reguler, sambungnya, diterbangkan dengan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
 
"Untuk Saudia Airlines, dalam sepekan ini mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06 persen dari total 72 penerbangan. Total keterlambatan mencapai empat jam tujuh menit. Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan," katanya.
 
Terkait hal tersebut, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kemenag RI Saiful Mujab berharap Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mematuhi komitmen dan kontrak kerja untuk memberangkatkan jamaah calon haji Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan ditetapkan.
 
Menurutnya, keterlambatan keberangkatan akan berampak pada penyiapan beragam layanan di Madinah maupun Mekah, baik transportasi, akomodasi, termasuk juga katering.
 
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keterlambatan hingga 47,5 persen Kemenag evaluasi Garuda Indonesia

Pewarta: Sean Filo Muhamad

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024