Yayasan Kesejahteraan Sosial selaku pengelola SMK Lingga Kencana memanggil panitia study tour untuk mengetahui mekanisme penunjukan bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Terkait kendaraan kita akan panggil panitia pelaksana. Termasuk travelnya. Panitianya pihak guru-guru," ungkap Sekretaris Yayasan Kesejahteraan Sosial Deddy Ahmad Mustofa saat konferensi pers di SMK Lingga Kencana, Kota Depok, Minggu.
Pengurus yayasan ingin menggali informasi seterang-terangnya mulai dari alasan memilih penyedia jasa travel tersebut, hingga kondisi sopir dan kendaraan bus yang digunakan dalam kegiatan karya wisata ke Bandung.
Proses penggalian informasi tersebut akan dilakukan setelah kondisi panitia yang juga ikut dalam study tour mulai stabil.
"Anak-anak yang sudah pulang pun kayanya masih trauma. Guru-guru yang ikut pun datang bukan cerita tetapi mengeluarkan air mata. Sekarang menunggu tenang dulu," kata Deddy.
Paman korban Robiatul Adawiyah, Robby Kurnia Akbar mengeluhkan kondisi bus yang digunakan mengangkut rombongan study tour siswa SMK Lingga Kencana, tak terawat.
"Kita harus liat dari kelayakan mobilnya, faktor utama memang saya lihat mobilnya sudah tua banget kurang perawatan," ungkap Robby.
Meski begitu, ia menyerahkan permasalahan bus yang dinilai tidak layak jalan tersebut kepada pihak yayasan yang mengelola SMK Lingga Kencana.
"Kalau buat ke depan kita kerja sama dengan yayasan melakukan upaya ke PO bus. Saya enggak mau campur urusan bus, biar sekolah yang menangani," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Terkait kendaraan kita akan panggil panitia pelaksana. Termasuk travelnya. Panitianya pihak guru-guru," ungkap Sekretaris Yayasan Kesejahteraan Sosial Deddy Ahmad Mustofa saat konferensi pers di SMK Lingga Kencana, Kota Depok, Minggu.
Pengurus yayasan ingin menggali informasi seterang-terangnya mulai dari alasan memilih penyedia jasa travel tersebut, hingga kondisi sopir dan kendaraan bus yang digunakan dalam kegiatan karya wisata ke Bandung.
Proses penggalian informasi tersebut akan dilakukan setelah kondisi panitia yang juga ikut dalam study tour mulai stabil.
"Anak-anak yang sudah pulang pun kayanya masih trauma. Guru-guru yang ikut pun datang bukan cerita tetapi mengeluarkan air mata. Sekarang menunggu tenang dulu," kata Deddy.
Paman korban Robiatul Adawiyah, Robby Kurnia Akbar mengeluhkan kondisi bus yang digunakan mengangkut rombongan study tour siswa SMK Lingga Kencana, tak terawat.
"Kita harus liat dari kelayakan mobilnya, faktor utama memang saya lihat mobilnya sudah tua banget kurang perawatan," ungkap Robby.
Meski begitu, ia menyerahkan permasalahan bus yang dinilai tidak layak jalan tersebut kepada pihak yayasan yang mengelola SMK Lingga Kencana.
"Kalau buat ke depan kita kerja sama dengan yayasan melakukan upaya ke PO bus. Saya enggak mau campur urusan bus, biar sekolah yang menangani," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024