Kementerian Pertanian telah menggandeng International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk terus mendorong pertumbuhan petani muda di Jawa Barat.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia dengan petani muda yang kompeten akan menjadi tulang punggungnya.
"Di dalam sektor pertanian, perlu diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Terkait dengan hal itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan banyak SDM.
"Melalui kerja sama, bidang pertanian akan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusianya guna mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern," ujarnya.
Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah kunjungan tim IFAD dalam rangka supervisi Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di Provinsi Jawa Barat, yakni di Polbangtan Bogor pada hari Kamis (2/5) dan di Cianjur pada hari Jumat (3/5).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk berjumpa dengan petani muda penerima manfaat program YESS, serta mengetahui lebih jauh bagaimana perkembangan usaha dan sejauh mana Program YESS berdampak pada peningkatan pendapatan perekonomian para petani muda tersebut.
Tim IFAD juga melihat sejumlah pameran produk yang dihasilkan oleh penerima manfaat program YESS di Cianjur, Jawa Barat. Kabupaten Cianjur dengan klaster bawang daun dan usaha keripik pisang menjadi sampel kunjungan lapang kali ini.
Head of MCO and Country Director IFAD Hani Abdelkader Elsadani mengatakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dan kunjungan serta sudah mempelajari hasil proyek dan presentasi yang disampaikan.
Menurut dia, perkembangan Program YESS sudah menuju ke arah yang tepat.
Terkait dengan hal itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa program YESS berjalan dengan baik. Saat ini program tersebut sudah berjalan mencapai 70—80 persen dari target. Di samping itu, anggaran realisasi program YESS juga sudah mencapai 60 persen.
"Kami akan terus melanjutkan beberapa poin yang belum mencapai target. Kami akan bekerja keras untuk itu. Pada tahun 2025 ketika program YESS ini selesai, bisa mencapai target," ucap Santi.
"Target kami sampai 2025 adalah 220.000 orang. Saat ini baru 190.000, masih ada 30.000 orang lagi. Hal ini penting bagi petani muda sebab program YESS memberikan beberapa fasilitas dan kegiatan yang sangat berguna bagi pengembangan bisnis mereka," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan-IFAD dorong pertumbuhan petani muda di Jawa Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia dengan petani muda yang kompeten akan menjadi tulang punggungnya.
"Di dalam sektor pertanian, perlu diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Terkait dengan hal itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan banyak SDM.
"Melalui kerja sama, bidang pertanian akan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusianya guna mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern," ujarnya.
Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah kunjungan tim IFAD dalam rangka supervisi Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di Provinsi Jawa Barat, yakni di Polbangtan Bogor pada hari Kamis (2/5) dan di Cianjur pada hari Jumat (3/5).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk berjumpa dengan petani muda penerima manfaat program YESS, serta mengetahui lebih jauh bagaimana perkembangan usaha dan sejauh mana Program YESS berdampak pada peningkatan pendapatan perekonomian para petani muda tersebut.
Tim IFAD juga melihat sejumlah pameran produk yang dihasilkan oleh penerima manfaat program YESS di Cianjur, Jawa Barat. Kabupaten Cianjur dengan klaster bawang daun dan usaha keripik pisang menjadi sampel kunjungan lapang kali ini.
Head of MCO and Country Director IFAD Hani Abdelkader Elsadani mengatakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dan kunjungan serta sudah mempelajari hasil proyek dan presentasi yang disampaikan.
Menurut dia, perkembangan Program YESS sudah menuju ke arah yang tepat.
Terkait dengan hal itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa program YESS berjalan dengan baik. Saat ini program tersebut sudah berjalan mencapai 70—80 persen dari target. Di samping itu, anggaran realisasi program YESS juga sudah mencapai 60 persen.
"Kami akan terus melanjutkan beberapa poin yang belum mencapai target. Kami akan bekerja keras untuk itu. Pada tahun 2025 ketika program YESS ini selesai, bisa mencapai target," ucap Santi.
"Target kami sampai 2025 adalah 220.000 orang. Saat ini baru 190.000, masih ada 30.000 orang lagi. Hal ini penting bagi petani muda sebab program YESS memberikan beberapa fasilitas dan kegiatan yang sangat berguna bagi pengembangan bisnis mereka," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan-IFAD dorong pertumbuhan petani muda di Jawa Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024