Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa penurunan risiko bencana sepatutnya menjadi salah satu indikator kinerja kepala daerah.

"Sebab, mitigasi dampak bencana di daerah tentu akan turut memastikan kecukupan pangan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan hidup, yang akan bermuara pada peningkatan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat," kata Wapres memberi sambutan pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kondisi geografis dan geologi yang rawan bencana. Selama 2023, tercatat 5.400 kejadian bencana yang didominasi bencana hidrometeorologi.

"Selain itu, banyaknya kabupaten/kota se-Indonesia yang masih memiliki indeks risiko bencana tingkat tinggi, juga menuntut upaya penanggulangan bencana yang lebih cermat dan inovatif," katanya.

Ia menegaskan seluruh langkah dan rencana tanggap darurat harus mampu mengurangi dampak bencana terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

"Di sini lah segenap pemangku kepentingan, baik pusat maupun daerah dituntut untuk berkomitmen dan meningkatkan kapasitasnya guna melindungi masyarakat dari risiko bencana," kata Wapres.

Lebjh lanjut, Wapres juga menekankan bahwa dalam penanggulangan bencana, berbagai tindakan preventif, penyelamatan, dan rehabilitatif harus dieksekusi secara sinergis, serentak, cepat, aman, dan akurat.

"Kolaborasi bersama lintas sektor dan lintas wilayah dalam penanggulangan bencana juga perlu dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan," ujarnya.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres: Penurunan risiko bencana jadi indikator kinerja kepala daerah

Pewarta: Benardy Ferdiansyah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024