Antarajawabarat.com, 7/11 - Kementerian Kesehatan mengutamakan untuk memilih tenaga kesehatan bukan perokok untuk melayani jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
"Untuk rekrutmen petugas kesehatan haji tahun 1436 Hijriah, utamakan petugas kesehatan bukan perokok," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Dr. dr. Fidiansjah,
SpKJ, MPH dari Arab Saudi kepada Sekretariat Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Bagi yang berminat menjadi petugas kesehatan haji tetapi masih merokok, bulatkan tekad dan kuatkan niat untuk segera berhenti merokok sejak sekarang. Niat yang kuat akan mengantarkan pada ikhtiar mulia," katanya.
Ia menjelaskan bahwa ada tiga pertimbangan perekrutan petugas haji dilakukan dengan mengutamakan tenaga kesehatan yang bukan perokok.
Pertama, merokok adalah perilaku berisiko dan merupakan salah satu sasaran perubahan perilaku untuk menuju perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Petugas kesehatan haji harus bisa menjadi teladan bagi jemaah haji, khususnya dalam perilaku hidup bersih dan sehat selama berhaji.
Kedua, kampanye menuju perilaku hidup bersih dan sehat termasuk melepaskan diri dari kebiasaan merokok telah digaungkan oleh Kementerian Kesehatan.
Memilih petugas kesehatan yang bukan perokok ditujukan untuk mendukung kegiatan tersebut.
Ketiga, pemberlakuan syarat tidak merokok bagi petugas kesehatan haji akan memperkuat alasan bagi tenaga kesehatan yang ingin menjadi petugas haji untuk berhenti merokok.
Saat ini Sekretariat Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji tengah mempersiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan rekrutmen petugas kesehatan haji yang telah berjalan tahun 1435 Hijriah (2014) dan segera mempersiapkan proses perekrutan petugas kesehatan haji tahun 1436 Hijriah.
Sekretariat Rekrutmen Kementerian Kesehatan menyiapkan penyesuaian administrasi rekruitmen untuk menjalankan pola perekrutan petugas haji yang mengutamakan tenaga kesehatan bukan perokok.
"Sosialisasi untuk proses rekrutmen petugas kesehatan haji tahun 1436 Hijriah bulan Desember tahun ini," kata dr. Mawari Edy, Kepala Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Haji.
Menurut data Sekretariat Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji, sampai 22 September 2014 tercatat ada 33.469 orang yang berminat menjadi petugas kesehatan haji 2015 (1436 Hijriah).
Peminat tersebar di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat. Selain itu, di provinsi tempat embarkasi (induk maupun antara) juga banyak peminat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Untuk rekrutmen petugas kesehatan haji tahun 1436 Hijriah, utamakan petugas kesehatan bukan perokok," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Dr. dr. Fidiansjah,
SpKJ, MPH dari Arab Saudi kepada Sekretariat Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Bagi yang berminat menjadi petugas kesehatan haji tetapi masih merokok, bulatkan tekad dan kuatkan niat untuk segera berhenti merokok sejak sekarang. Niat yang kuat akan mengantarkan pada ikhtiar mulia," katanya.
Ia menjelaskan bahwa ada tiga pertimbangan perekrutan petugas haji dilakukan dengan mengutamakan tenaga kesehatan yang bukan perokok.
Pertama, merokok adalah perilaku berisiko dan merupakan salah satu sasaran perubahan perilaku untuk menuju perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Petugas kesehatan haji harus bisa menjadi teladan bagi jemaah haji, khususnya dalam perilaku hidup bersih dan sehat selama berhaji.
Kedua, kampanye menuju perilaku hidup bersih dan sehat termasuk melepaskan diri dari kebiasaan merokok telah digaungkan oleh Kementerian Kesehatan.
Memilih petugas kesehatan yang bukan perokok ditujukan untuk mendukung kegiatan tersebut.
Ketiga, pemberlakuan syarat tidak merokok bagi petugas kesehatan haji akan memperkuat alasan bagi tenaga kesehatan yang ingin menjadi petugas haji untuk berhenti merokok.
Saat ini Sekretariat Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji tengah mempersiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan rekrutmen petugas kesehatan haji yang telah berjalan tahun 1435 Hijriah (2014) dan segera mempersiapkan proses perekrutan petugas kesehatan haji tahun 1436 Hijriah.
Sekretariat Rekrutmen Kementerian Kesehatan menyiapkan penyesuaian administrasi rekruitmen untuk menjalankan pola perekrutan petugas haji yang mengutamakan tenaga kesehatan bukan perokok.
"Sosialisasi untuk proses rekrutmen petugas kesehatan haji tahun 1436 Hijriah bulan Desember tahun ini," kata dr. Mawari Edy, Kepala Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan Haji.
Menurut data Sekretariat Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji, sampai 22 September 2014 tercatat ada 33.469 orang yang berminat menjadi petugas kesehatan haji 2015 (1436 Hijriah).
Peminat tersebar di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat. Selain itu, di provinsi tempat embarkasi (induk maupun antara) juga banyak peminat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014