Antarajawabarat, 13/10 - Transaksi keuangan secara elektronik lebih aman dan mengurangi risiko tindak kriminalitas, kata Direktur Teknologi dan Operasi Bank Mandiri Kresno Sediarsi Bandung, Senin.
"Menggunakan sistem elektronik tidak hanya lebih efektif dan efisien, tetapi juga mengurangi risiko," kata Kresno Sediarsi.
Menurut dia seseorang yang membawa uang tunai untuk bertransaksi memiliki risiko yang lebih besar daripada memakai pembayaran transaksi elektronik. Transaksi elekronik dianjurkan oleh Bank Indonesia (BI)dan pihaknya terus berupaya mengembangkannya.
Namun demikian, kata dia bukan perkara mudah untuk memasyarakatkan sistem transaksi elektronik pada masyarakat. Masih banyak hal yang menjadi kendala.
"Selain karena kebiasaan mayoritas masyarakat menggunakan transaksi tunai, edukasi dan sosialisasi masih belum optimal," katanya.
Efektifitas transaksi elektronik bagi lembaga perbankan menurut dia system tersebut memberi kontribusi positif bagi kinerja bisnisnya.
Selama ini kata dia, sistem elektronik didominasi oleh transasksi jalan tol dengan nilai cukup besar.
"Pertumbuhan transaksi elektronik setiap tahunnya meningkat dengan kenaikan dapat mencapai 92 persen. Kami harap, tahun ini, minimalnya seperti tahun lalu," kata dia.
Sementara itu aplikasi transaksi elektronik perbankan di Jawa Barar, menurut Kepala Kanwil Bank Mandiri Iwan Gunawan tumbuh sugnifikan.
"Komposisi transaksi elektronik sudah melampaui 50 persen, mungkin sudah 60 persenan baik SMS banking, ATM, EDC, atau sejenisnya," kata Iwan.
Sistem elektronik pun, kata dia, di wilayah Jabar sudah dapat berlangsung pada pembayaran tarif tol yang tidak tidak hanya tol di Jakarta, tetapi juga Jabar.
"Traksaksi tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dan Cileunyi-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) sudah elektronok. Ini semua untuk memudahkan masyarakat," katanya.
Selain itu juga transaksi di minimarket, supermarket, pembayaran pulsa listrik, telepon, PDAM juga yang lainnya.
"Agar system transaksi elektronik lebih bertumbuh, perlu adanya edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif lagi," katanya menambahkan.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Menggunakan sistem elektronik tidak hanya lebih efektif dan efisien, tetapi juga mengurangi risiko," kata Kresno Sediarsi.
Menurut dia seseorang yang membawa uang tunai untuk bertransaksi memiliki risiko yang lebih besar daripada memakai pembayaran transaksi elektronik. Transaksi elekronik dianjurkan oleh Bank Indonesia (BI)dan pihaknya terus berupaya mengembangkannya.
Namun demikian, kata dia bukan perkara mudah untuk memasyarakatkan sistem transaksi elektronik pada masyarakat. Masih banyak hal yang menjadi kendala.
"Selain karena kebiasaan mayoritas masyarakat menggunakan transaksi tunai, edukasi dan sosialisasi masih belum optimal," katanya.
Efektifitas transaksi elektronik bagi lembaga perbankan menurut dia system tersebut memberi kontribusi positif bagi kinerja bisnisnya.
Selama ini kata dia, sistem elektronik didominasi oleh transasksi jalan tol dengan nilai cukup besar.
"Pertumbuhan transaksi elektronik setiap tahunnya meningkat dengan kenaikan dapat mencapai 92 persen. Kami harap, tahun ini, minimalnya seperti tahun lalu," kata dia.
Sementara itu aplikasi transaksi elektronik perbankan di Jawa Barar, menurut Kepala Kanwil Bank Mandiri Iwan Gunawan tumbuh sugnifikan.
"Komposisi transaksi elektronik sudah melampaui 50 persen, mungkin sudah 60 persenan baik SMS banking, ATM, EDC, atau sejenisnya," kata Iwan.
Sistem elektronik pun, kata dia, di wilayah Jabar sudah dapat berlangsung pada pembayaran tarif tol yang tidak tidak hanya tol di Jakarta, tetapi juga Jabar.
"Traksaksi tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dan Cileunyi-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) sudah elektronok. Ini semua untuk memudahkan masyarakat," katanya.
Selain itu juga transaksi di minimarket, supermarket, pembayaran pulsa listrik, telepon, PDAM juga yang lainnya.
"Agar system transaksi elektronik lebih bertumbuh, perlu adanya edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif lagi," katanya menambahkan.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014