Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berikhtiar mewujudkan angkutan massal yang aman dan nyaman di wilayahnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Jabar, Rabu, mengatakan di sisa satu bulan masa kepemimpinannya, dirinya telah menyiapkan strategi mewujudkan angkutan massal yang aman dan nyaman.

Langkah pertama yakni pengurangan angkutan kota (angkot). Bima berjanji akan kembali mengupayakan hadirnya subsidi, yang menjadi kunci program konversi tiga angkot menjadi satu bus.

Ia menyebutkan subsidi direncanakan berasal dari pemerintah pusat atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta, maupun APBD Pemerintah Kota Bogor.

"(Rencana) kami meleset karena subsidinya batal, sehingga konversi tertunda karena subsidi. Ke depan sangat mungkin subsidi itu bisa datang dari pemerintah pusat, Provinsi Jawa Barat atau dari Jakarta, atau kalau teman-teman dewan (DPRD) sepakat, bisa dari anggaran pemkot. Karena, tidak mungkin transportasi tanpa subsidi, sangat ditentukan subsidi," ujar Bima.

Melalui cara itu, ia ingin penambahan dua koridor Biskita dalam program buy the service (BTS) bisa segera terwujud sebelum April 2024.

Strategi kedua yang akan diterapkan, kata Bima, yakni melalui pengurangan jumlah angkot dengan membatasi usia maksimal angkot, yakni 20 tahun. Rencana itu akan diterapkan secara bertahap hingga April 2024.

Diakuinya, strategi itu butuh ketegasan dari dinas terkait. Ia juga mencantumkan rencana ini dalam janji fit and proper test Kepala Dinas Perhubungan.

Strategi terakhir yang juga akan diterapkan Bima ialah memutar atau merombak trayek angkot yang, menurutnya, saat ini terlalu menumpuk. Terutama di kawasan Lawang Seketeng, Jalan Pedati dan ruas Jalan Otista menuju Empang.

"Kalau tiga strategi ini konsisten akan terjadi percepatan pengurangan angkot. Saya akan kejar lagi mudah-mudahan sampai April secara signifikan angkot bisa berkurang," ucapnya.

Saat ini, kata dia, Pemkot Bogor sudah menerapkan angkutan massal yang aman dan nyaman, yakni Biskita Transpakuan. Bahkan, pelayanan itu terus meningkat melalui serangkaian perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan.

Pada Jumat (25/8/2023), Perumda Trans Pakuan (PTP) dengan PT Teknologi Karya Digital Nusa (TKDN) Tbk melakukan penandatanganan MoU terkait rencana pengembangan layanan, manajemen armada, dan sistem pengelolaan berbasis teknologi yang mengutamakan keselamatan pada Trans Pakuan.

Direktur Utama TKDN David Santoso mengatakan TKDN merupakan perusahaan yang mengembangkan sistem teknologi transportasi yang sudah berpengalaman di 12 kota di Indonesia. Ia pun memiliki sistem teknologi yang bisa diterapkan di Biskita Trans Pakuan.

"Hal yang paling utama dari transportasi publik adalah keselamatan dan kenyamanan. Dengan adanya AC, rute yang nyambung kemana-mana dan pembayaran nontunai. Area ini yang akan kembangkan di Trans Pakuan," jelasnya.

David menerangkan, dari segi keamanan pihaknya akan mengimplementasi sistem telematika berbasis AI bernama smart bus, sehingga sopir bisa dimonitor secara real time dan dilengkapi blackbox.

 

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024