Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin diperkirakan bergerak volatile seiring dengan rilis data ekonomi domestik maupun mancanegara dalam pekan ini.

IHSG dibuka melemah 17,46 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.277,64. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,82 poin atau 0,38 persen ke posisi 990,33.

“IHSG pada pekan ini diperkirakan lebih volatile, terdorong dari beberapa data ekonomi penting dalam negeri maupun luar negeri,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati rilis data jumlah uang yang beredar (M2 Money Supply) dari Bank Indonesia (BI) yang naik 5,4 persen year on year (yoy), sejalan dengan perkembangan penyaluran kredit yang mencapai 11,5 persen (yoy) pada Januari 2024, dari yang sebelumnya sebesar 10,3 persen (yoy) pada Desember 2023.



Melalui rilis data itu, investor cenderung akan mengantisipasi rilis data inflasi Indonesia pada Jumat (01/03).

Dari mancanegara, Presiden Fed New York Williams memperkirakan pertumbuhan belanja konsumen melambat pada tahun ini dan The Fed berpeluang untuk menarik kebijakan moneter restriktifnya, yang kemungkinan besar dilakukan pada akhir tahun ini.

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi volatile seiring rilis data ekonomi sepekan ini

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024