Gol menit-menit akhir yang diciptakan Virgil van Dijk mengantarkan Liverpool merebut Piala Liga Inggris dan sekaligus mengalahkan Chelsea 1-0 pada partai final di Stadion Wembley, London, Minggu.
Liverpool perlu menunggu hingga menit ke-118 untuk memastikan kemenangan pada pertandingan ini lewat sundulan Van Dijk, demikian catatan EFL.
Ini trofi Piala Liga Inggris kesepuluh yang disabet Liverpool setelah terakhir kali meraihnya dua tahun silam pada musim 2021/2022.
Liverpool mendominasi pertandingan dengan 54 persen penguasaan bola dan melepaskan total 11 tendangan yang enam di antaranya tepat sasaran.
Liverpool mendapatkan peluang terlebih dulu lewat sundulan Luis Diaz setelah menerima umpan Andrew Robertson, namun bola dihalau kiper Chelsea Djordje Petrovic.
Diaz kembali menciptakan peluang untuk Liverpool lewat tendangan keras, akan tetapi Petrovic kembali melakukan penyelamatan.
Chelsea tak tinggal diam. Mereka memiliki peluang lewat tendangan terarah Cole Palmer tapi diselamatkan oleh kiper Liverpool Caoimhin Kelleher.
Menjelang babak pertama terakhir, Liverpool mendapatkan peluang emas lewat sundulan Cody Gakpo setelah menerima umpan Robertson, namun bola membentur tiang gawang.
Pada babak kedua, Chelsea lebih dulu memberikan ancaman lewat tendangan Enzo Fernandez, namun melenceng dari gawang Liverpool.
Giliran Liverpool mendapatkan peluang lewat tendangan Harvey Elliot, tetapi bola dapat diamankan oleh Djordjevic.
Pada menit ke-60 Liverpool sukses membobol gawang Chelsea lewat gol Virgil van Dijk, namun dibatalkan oleh VAR karena offside.
Chelsea kembali berupaya mencari gol lewat tendangan Alex Disasi, namun Kelleher datang menghalaunya.
Hingga 90 menit berjalan, skor 0-0 untuk kedua tim bertahan. Tapi pada babak tambahan, Liverpool mendapatkan peluang terlebih dahulu melalui sundulan Jayden Danns yang dimentahkan oleh Djordjevic.
Liverpool terus menggempur lini pertahanan Chelsea sampai akhirnya membuahkan hasil pada menit 118.
Berawal dari sepak pojok yang dieksekusi Kostantinos Tsimikas, bola disambut sundulan mematikan Virgil van Dijk yang membobol gawang Chelsea untuk mengubah kedudukan 1-0.
Kemenangan "Gila"
Jurgen Klopp mengakui kemenangan 1-0 Liverpool atas Chelsea dalam final Piala Liga sebagai "sungguh gila" ketika timnya yang dilanda cedera menang di Wembley meski diperkuat sejumlah pemain muda yang masih mentah.
Sundulan Virgil van Dijk pada sisa waktu dua menit memastikan trofi pertama Liverpool sejak Klopp menyatakan akan mundur akhir musim ini.
Itu adalah sukses luar biasa mengingat Klopp terpaksa menggunakan para lulusan akademi muda Liverpool setelah serangkaian cedera membuatnya kehilangan Mohamed Salah, Trent Alexander-Arnold, Diogo Jota, Darwin Nunez, Alisson Becker dan Joel Matip.
Meski kapten berpengalaman Liverpool yang memastikan kemenangan The Reds, Van Dijk tidak akan bisa menjadi pahlawan tanpa kontribusi anak-anak Klopp.
Klopp memasang pemain berusia 20 tahun Conor Bradley dan Harvey Elliott sebagai starter sebelum memasukkan Bobby Clark (19), James McConnell (19), Jayden Danns (18) dan Jarell Quansah (21) dari bangku cadangan.
"Apa yang terjadi di sini sungguh gila. Hal-hal ini tidak mungkin terjadi, sungguh akademi yang penuh karakter, sungguh sulit dipercaya apa yang terjadi," kata Klopp seperti dikutip AFP.
“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari itu, wow. Kami pantas mendapatkannya, kami memiliki momen keberuntungan, mereka memiliki momen keberuntungan dan para pemain muda itu keren banget."
Liverpool menurunkan pemain remaja terbanyak dalam final Piala Liga sejak Arsenal pada 2007.
Klopp mengatakan kesuksesan Liverpool dengan susunan pemain minim pengalaman dan belum teruji adalah karena kerja keras dalam mempersiapkan anak-anak mudanya menghadapi momen besar.
“Para pemain telah berlatih lama bersama kami, mereka tahu persis apa yang harus kami lakukan," kata Klopp.
Badai cedera Liverpool tidak menunjukkan tanda-tanda mereda di Wembley ketika gelandang Ryan Gravenberch ditandu keluar lapangan pada babak pertama setelah diganjal Moises Caicedo yang membuat Klopp marah.
"Itu bukan pelanggaran? Lalu wasit keempat menjelaskan bahwa mereka tak bisa memberikan kartu...mengherankan. Situasinya sudah pasti bagi saya, yang mesti Anda keluarkan adalah kartu," kata Klopp.
Mengingat Liverpool akan menghadapi Southampton pada babak kelima Piala FA pada Rabu sebelum kembali ke upaya mempertahankan posisi teratas dalam klasemen Liga Premier, Klopp tidak terlalu memikirkan kesuksesan di Wembley ini.
“Saat ini kami belum punya tim untuk hari Rabu (untuk Piala FA). Pemain yang masuk mungkin bisa bermain lagi, selebihnya akan mendapat perawatan Senin nanti," kata dia.
Klopp merayakan sukses timnya dengan aksi biasanya dengan mengacungkan kepalan tangannya di hadapan para pendukung Liverpool yang bergembira. Namun dia menandaskan masih berusaha memburu trofi besar ketujuhnya selama era kepelatihanya di Liverpool.
“Saya akhirnya mendapati keluarga saya berada di tribun, mereka sangat senang. Selebihnya, saya perlu proses,” pungkas Klopp.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Van Dijk antar Liverpool juarai Piala Liga Inggris
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Liverpool perlu menunggu hingga menit ke-118 untuk memastikan kemenangan pada pertandingan ini lewat sundulan Van Dijk, demikian catatan EFL.
Ini trofi Piala Liga Inggris kesepuluh yang disabet Liverpool setelah terakhir kali meraihnya dua tahun silam pada musim 2021/2022.
Liverpool mendominasi pertandingan dengan 54 persen penguasaan bola dan melepaskan total 11 tendangan yang enam di antaranya tepat sasaran.
Liverpool mendapatkan peluang terlebih dulu lewat sundulan Luis Diaz setelah menerima umpan Andrew Robertson, namun bola dihalau kiper Chelsea Djordje Petrovic.
Diaz kembali menciptakan peluang untuk Liverpool lewat tendangan keras, akan tetapi Petrovic kembali melakukan penyelamatan.
Chelsea tak tinggal diam. Mereka memiliki peluang lewat tendangan terarah Cole Palmer tapi diselamatkan oleh kiper Liverpool Caoimhin Kelleher.
Menjelang babak pertama terakhir, Liverpool mendapatkan peluang emas lewat sundulan Cody Gakpo setelah menerima umpan Robertson, namun bola membentur tiang gawang.
Pada babak kedua, Chelsea lebih dulu memberikan ancaman lewat tendangan Enzo Fernandez, namun melenceng dari gawang Liverpool.
Giliran Liverpool mendapatkan peluang lewat tendangan Harvey Elliot, tetapi bola dapat diamankan oleh Djordjevic.
Pada menit ke-60 Liverpool sukses membobol gawang Chelsea lewat gol Virgil van Dijk, namun dibatalkan oleh VAR karena offside.
Chelsea kembali berupaya mencari gol lewat tendangan Alex Disasi, namun Kelleher datang menghalaunya.
Hingga 90 menit berjalan, skor 0-0 untuk kedua tim bertahan. Tapi pada babak tambahan, Liverpool mendapatkan peluang terlebih dahulu melalui sundulan Jayden Danns yang dimentahkan oleh Djordjevic.
Liverpool terus menggempur lini pertahanan Chelsea sampai akhirnya membuahkan hasil pada menit 118.
Berawal dari sepak pojok yang dieksekusi Kostantinos Tsimikas, bola disambut sundulan mematikan Virgil van Dijk yang membobol gawang Chelsea untuk mengubah kedudukan 1-0.
Kemenangan "Gila"
Jurgen Klopp mengakui kemenangan 1-0 Liverpool atas Chelsea dalam final Piala Liga sebagai "sungguh gila" ketika timnya yang dilanda cedera menang di Wembley meski diperkuat sejumlah pemain muda yang masih mentah.
Sundulan Virgil van Dijk pada sisa waktu dua menit memastikan trofi pertama Liverpool sejak Klopp menyatakan akan mundur akhir musim ini.
Itu adalah sukses luar biasa mengingat Klopp terpaksa menggunakan para lulusan akademi muda Liverpool setelah serangkaian cedera membuatnya kehilangan Mohamed Salah, Trent Alexander-Arnold, Diogo Jota, Darwin Nunez, Alisson Becker dan Joel Matip.
Meski kapten berpengalaman Liverpool yang memastikan kemenangan The Reds, Van Dijk tidak akan bisa menjadi pahlawan tanpa kontribusi anak-anak Klopp.
Klopp memasang pemain berusia 20 tahun Conor Bradley dan Harvey Elliott sebagai starter sebelum memasukkan Bobby Clark (19), James McConnell (19), Jayden Danns (18) dan Jarell Quansah (21) dari bangku cadangan.
"Apa yang terjadi di sini sungguh gila. Hal-hal ini tidak mungkin terjadi, sungguh akademi yang penuh karakter, sungguh sulit dipercaya apa yang terjadi," kata Klopp seperti dikutip AFP.
“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari itu, wow. Kami pantas mendapatkannya, kami memiliki momen keberuntungan, mereka memiliki momen keberuntungan dan para pemain muda itu keren banget."
Liverpool menurunkan pemain remaja terbanyak dalam final Piala Liga sejak Arsenal pada 2007.
Klopp mengatakan kesuksesan Liverpool dengan susunan pemain minim pengalaman dan belum teruji adalah karena kerja keras dalam mempersiapkan anak-anak mudanya menghadapi momen besar.
“Para pemain telah berlatih lama bersama kami, mereka tahu persis apa yang harus kami lakukan," kata Klopp.
Badai cedera Liverpool tidak menunjukkan tanda-tanda mereda di Wembley ketika gelandang Ryan Gravenberch ditandu keluar lapangan pada babak pertama setelah diganjal Moises Caicedo yang membuat Klopp marah.
"Itu bukan pelanggaran? Lalu wasit keempat menjelaskan bahwa mereka tak bisa memberikan kartu...mengherankan. Situasinya sudah pasti bagi saya, yang mesti Anda keluarkan adalah kartu," kata Klopp.
Mengingat Liverpool akan menghadapi Southampton pada babak kelima Piala FA pada Rabu sebelum kembali ke upaya mempertahankan posisi teratas dalam klasemen Liga Premier, Klopp tidak terlalu memikirkan kesuksesan di Wembley ini.
“Saat ini kami belum punya tim untuk hari Rabu (untuk Piala FA). Pemain yang masuk mungkin bisa bermain lagi, selebihnya akan mendapat perawatan Senin nanti," kata dia.
Klopp merayakan sukses timnya dengan aksi biasanya dengan mengacungkan kepalan tangannya di hadapan para pendukung Liverpool yang bergembira. Namun dia menandaskan masih berusaha memburu trofi besar ketujuhnya selama era kepelatihanya di Liverpool.
“Saya akhirnya mendapati keluarga saya berada di tribun, mereka sangat senang. Selebihnya, saya perlu proses,” pungkas Klopp.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Van Dijk antar Liverpool juarai Piala Liga Inggris
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024