Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia dr. Rumaisah Hasan SpKFR, NM(K) menyarankan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) melakukan push-up di dinding setelah duduk selama dua jam.

"Latihan di dinding (push-up di dinding) saya rasa cocok untuk pekerja pendampingan pemilu, karena tidak mungkin melakukan aerobik di tempat seperti itu (TPS)," kata dia dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Rumaisah mengatakan seseorang perlu mengubah posisinya setiap dua jam agar bagian tubuh yang mendapat tekanan semisal anggota tubuh bawah akibat duduk lama bisa mendapatkan relaksasi sementara waktu.

Oleh karena itu, bagi orang yang duduk cukup lama, maka melakukan push-up di dinding bisa menjadi pilihan, khususnya bagi petugas KPPS yang bertugas di ruangan yang relatif sempit.

"Upayakan selalu bergerak, dalam waktu dua jam harus berganti posisi. Kalau duduk boleh berdiri sebentar, kalau berdiri bisa bersender atau duduk sebentar. Kalau memungkinkan bisa berjalan," kata Rumaisah.

Selain push-up di dinding, gerakan lainnya seperti berjinjit, melakukan gerakan seperti bersepeda sembari duduk, hingga berbaring di tempat rata saat waktu istirahat juga dapat menjadi pilihan bagi para petugas.

"Gerakan seperti push-up atau mendorong dinding bisa dilakukan untuk hamstring (otot-otot belakang paha). Gerakan jinjit untuk betis," kata Rumaisah.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahil sarankan anggota KPPS "push-up" di dinding usai duduk lama

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024