Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik, Ali Bagheri Kani, menekankan pentingnya menjaga keamanan maritim di perairan Laut Merah.

Wamenlu Iran itu mengatakan bahwa hanya dengan menghentikan serangan di Gaza, maka kondisi yang tepat dapat tercipta untuk memulihkan stabilitas di Laut Merah.

Bagheri Kani menyampaikan hal itu saat bertemu Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu di Beijing, menurut keterangan di situs Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat China pada Jumat (9/2).

Dalam pertemuannya dengan Ma, Bagheri Kani menyatakan Teheran yakin bahwa serangan rezim Israel terhadap Gaza harus dihentikan secepat mungkin dan bahwa Teheran menolak pemaksaan solusi apa pun terhadap rakyat Palestina.

Lebih lanjut, Bagheri Kani menyampaikan kesediaan Teheran untuk menyelesaikan isu nuklir Iran melalui jalur politik dan diplomatik. Wamenlu Iran itu berharap semua pihak terkait menunjukkan kesungguhan dan komitmennya terhadap kewajiban mereka.

Dia juga menyebutkan bahwa Teheran berupaya memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan Beijing guna menggalang perdamaian dan stabilitas dalam konteks regional dan global.

Mengakui upaya Teheran dalam menjaga hubungan dengan pihak terkait, Ma menegaskan dukungan kuat China terhadap Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang umumnya dikenal dengan perjanjian nuklir Iran.

China secara aktif mengadvokasi resolusi politik untuk isu nuklir Iran, kata Ma.

Terkait situasi di Laut Merah, Ma turut menghubungkan situasi saat ini dengan serangan Israel di Jalur Gaza.

Israel Servu RS Al Amal

Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Jumat (9/2) melaporkan bahwa tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Amal di Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan dan menangkap delapan staf medis serta orang-orang yang terluka.

“Pasukan pendudukan menangkap delapan anggota staf kami di Rumah Sakit Al-Amal termasuk empat dokter dan menahan empat orang yang terluka beserta lima rekannya,” kata PRCS lewat pernyataan.

PRCS mengungkapkan pasukan Israel menghina, menginterogasi dan memukul semua tim di rumah sakit tersebut serta tidak memberi mereka makanan dan akses ke toilet.

Pihaknya menuding tentara Israel telah mencuri uang dari rumah sakit dan orang-orang di sana, termasuk staf medis.

Disebutkan pula bahwa tentara telah menyita laptop dan sistem radio (VHF), satu-satunya alat komunikasi di tengah pemadaman jaringan komunikasi di Kota Khan Younis yang berlangsung selama sekitar satu bulan.

Pada Jumat pagi PRCS melaporkan “telah kehilangan komunikasi total” dengan timnya di Rumah Sakit Al-Amal, menyampaikan kekhawatiran mendalam tentang “keselamatan tim di Rumah Sakit Al-Amal, serta korban luka dan pasien.”

Serangan tentara Israel terhadap Rumah Sakit Al-Amal memasuki hari ke-19, katanya.
Israel terus menggempur Jalur Gaza, di mana sedikitnya 27.947 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, terbunuh dan 67.459 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel meluncurkan serangan ke Jalur Gaza sejak kelompok Palestina Hamas melakukan serangan lintas batas yang Tel Aviv katakan telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Menurut PBB, agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur.




Sumber: IRNA-OANA/Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penghentian perang di Gaza akan pulihkan stabilitas di Laut Merah

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024