Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) bersama dengan Institute for Suistanable Futures (ISF), University of Technology Sydney (UTS) menemukan 60 persen dari 500 sumber air tanah di Lampung dan Bekasi tahun 2020 hingga 2022 tercemar Escherichia coli (E.coli).

Hal ini menunjukkan air minum kebanyakan masyarakat Indonesia masih belum aman dikonsumsi.

Ketua Program Studi Teknik Lingkungan FT UI Dr Cindy Rianti Priadi di Kampus UI Depok, Selasa, mengatakan 36 juta orang di perkotaan menggunakan self-supply (mengadakan dan membiayai sendiri air minum dari air tanah) sebagai sumber air minum utama, dengan persentase 80 persen menggunakan sumur gali atau bor, dan 98 rumah tangga di kota menggunakan sistem sanitasi setempat.

Dengan adanya kondisi ini, kata dia, perlu dilakukan pemeringkatan kota berdasarkan tingkat risiko patogen pada rumah tangga yang menggunakan air tanah. Dari penelitian ini, didapatkan pemetaan kota mana yang paling utama harus diperhatikan dan ditindaklanjuti.

Selain memaparkan hasil penelitian, FT UI turut menyelenggarakan diskusi panel dengan topik akses terhadap penyediaan air, kualitas air tanah dan air permukaan, serta kebijakan berdasarkan fakta di lapangan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UI-ISF temukan sumber air Bekasi-Lampung tercemar E.coli

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024