Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf meminta Kongres XVI Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk "memudakan" kembali aktivis Ansor yang saat ini sudah menua.

"Belakangan aktivisnya menjadi semakin menua. Kalau dulu sebagian besar aktivisnya dari kalangan umur 20 tahun, sekarang sudah dua kali lipatnya," kata Yahya Cholil Staquf dalam pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.

Sejak dibentuk oleh Pengurus Besar NU pada 1934, pria yang karib disapa sebagai Gus Yahya itu menyebut bahwa Ansor merupakan wadah organisasi kepemudaan yang bergerak dalam bidang kepanduan, bernama Pandu Ansor.

Organisasi tersebut pada awalnya didominasi kelompok usia mulai dari 15 tahun dan tidak ada batas usia pensiun bagi anggotanya.

"Walaupun sejak didirikan semua sudah menyatakan bahwa di dalam Ansor ini tidak akan ada pensiun, sehingga anggotanya masih Ansor terus walaupun sudah beranak cucu," katanya.

Gus Yahya mengatakan hingga saat ini Ansor memiliki anggota aktif di badan otonom Ansor, Banser, yang telah berusia di atas 60 tahun.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya meminta agar anggota Ansor yang tak lagi muda diberikan perhatian melalui Kongres kali ini.

"Cuma, ini saya minta dimudakan kembali. Karena Ansor ini pada dasarnya adalah gerakan pandu, saya senang dan tepat sekali apabila dalam kongres XVI kali ini dipilih sebagai peta jalan NU masa depan," katanya.
Gus Yahya menambahkan gerakan pandu berarti memiliki peran sebagai peretas jalur, sehingga apapun yang akan ditempuh oleh NU, Ansor harus berada di garda terdepan.

"Kalau sekarang NU meluncurkan gerakan Keluarga Maslahat NU, Ansor dan Banser sudah lebih dulu meretas jalan untuk berkhidmat langsung di akar rumput bersama warga," katanya.

Agenda Kongres kali ini mengangkat tema "GP Anshor Peta Jalan NU Masa Depan", menggambarkan sebuah peta jalan yang mengarah pada pembangunan spiritual, sosial, dan kebangsaan, menjadikan GP Ansor sebagai garda terdepan dalam menjaga identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia.

Kapal Pelni yang mengangkut para kader GP Ansor kemudian bergerak menempuh perjalanan sejauh 210 naval miles menuju Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi yang membuka KOngres GP Ansor itu, di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Anas, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.

Selain itu, juga hadir Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketum PBNU KH Yahya Qolil Staquf, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Ketua KPU Hasyim Asy'ari, serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketum PBNU minta aktivis Ansor "dimudakan" kembali melalui kongres

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024