Gunung Rinjani yang terlihat megah menjulang di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, telah menjadi impian para pendaki dari berbagai penjuru Bumi Pertiwi. Keindahan alamnya yang memesona, dan puncaknya yang menantang, menjadikan Gunung Rinjani sebagai destinasi yang selalu menggoda para pencinta petualangan. Melibatkan diri dalam petualangan menaklukkan puncak Rinjani bukan hanya sekadar mencapai ketinggian, tetapi juga menyatu dengan keagungan alam dan mendapat hikmah spiritual yang mendalam.

Bagi seorang pendaki asal Cianjur Arifin Ilham, impian untuk mendaki Gunung Rinjani bukanlah hal yang sederhana. Dia menjadikan gunung ini sebagai bucket list yang harus dicapai dalam perjalanan hidupnya. Impian ini tak hanya muncul dari ceruk pecinta alam, tetapi juga dari kalangan masyarakat umum yang tergoda oleh kecantikan dan tantangan Gunung Rinjani.

Mengapa begitu banyak orang tergila-gila dengan Gunung Rinjani? Arifin Ilham menjawab, ada banyak sekali alasan untuk mendaki Gunung Rinjani, tetapi sebagian besar berasal dari pesona alamnya yang unik dan beragam. Dengan danau kawah di puncaknya, Gunung Rinjani menawarkan pemandangan yang tak terlupakan. Banyak pendaki yang tertarik dengan petualangan mendaki hingga puncak, hanya untuk disambut oleh panorama danau biru yang memukau.

Tidak hanya alamnya yang menarik, tetapi juga keberagaman ekosistem dan flora-fauna di Gunung Rinjani. Para pendaki akan dihampiri oleh hutan tropis yang lebat, savana yang luas, dan pesona air terjun yang menyegarkan. Semua elemen ini menciptakan pengalaman mendaki yang sangat berkesan, membuat Gunung Rinjani menjadi destinasi impian yang sulit untuk diabaikan.

Setelah berhasil mencapai puncaknya, banyak pendaki yang mengaku bahwa Gunung Rinjani memberikan pengalaman spiritual yang mendalam. Seperti yang dirasakan oleh seorang pendaki asal Kabupaten Bekasi Wilah, ia mendaki ke puncak Gunung Rinjani bukan hanya sekadar tempat paling tinggi di pulau Lombok, tetapi juga tempat untuk merenung dan meresapi kebesaran alam semesta. Banyak yang merasa bahwa setiap langkah yang diambil selama pendakian adalah prosesi spiritual yang memperdalam makna hidup.

Menurut Wilah, salah satu pengalaman yang sering dibagikan oleh para pendaki adalah saat matahari terbit di puncak Rinjani. Keindahan langit yang memerah dan sinar matahari yang menyinari awan di bawahnya menciptakan pemandangan yang begitu magis. Beberapa pendaki bahkan menyebutnya sebagai momen sakral yang menyatukan mereka dengan kebesaran alam.

Tak hanya itu, keberanian menghadapi medan yang berat dan cuaca yang kadang-kadang sulit di duga juga menjadi bagian dari pengalaman mendaki Gunung Rinjani. Para pendaki harus melintasi rute-rute yang menantang, menaklukkan tanjakan terjal, dan menghadapi perubahan cuaca yang tiba-tiba. Semua ini menciptakan rasa prestasi dan keberanian yang memicu semangat untuk terus menjelajah dan menaklukkan gunung-gunung lainnya.

Tidak jarang, ketika sebuah impian tercapai, timbul keinginan untuk mengulanginya berulang kali. Gunung Rinjani memiliki daya tarik yang begitu kuat sehingga banyak pendaki yang merasa belum puas hanya dengan satu pendakian. Mereka kembali lagi dan lagi untuk merasakan keindahan yang sama, tetapi setiap pendakian membawa pengalaman yang berbeda dan mendalam. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah pendaki yang berkunjung ke Gunung Rinjani setiap tahunnya.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Gunung Rinjani pada 2023 sebanyak 34.518 orang. Tingkat kunjungan wisman pada 2023 melonjak tajam dibandingkan tahun 2022, hanya sebanyak 9.958 orang atau naik 246 persen. Sedangkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Gunung Rinjani selama 2023 sebanyak 104.645 orang. Total kunjungan wisawatan ke Gunung Rinjani pada 2022 sebanyak 139.163 orang.

Salah satu pelaku usaha open trip wisata gunung terbesar di Indonesia juga mengakui adanya peningkatan minat para pendaki untuk berkunjung ke Gunung Rinjani. Owner PT Tiga Dewa Nusantara Muhammad Rifky Maulana mendata jumlah kunjungan peserta trip ke Gunung Rinjani pada 2023 sebanyak 1.678 pendaki winus dan 30 pendaki wisman, sedangkan pada 2022 ia hanya membawa 1.120 pendaki winus dan 50 pendaki wisman.

Alasan mengapa banyak yang terus mengimpikan dan kembali ke Gunung Rinjani sangat beragam. Bagi sebagian pendaki, ini adalah tentang mencari ketenangan batin, menghilangkan penat dan stres dari rutinitas sehari-hari. Bagi pendaki yang lain, ini adalah tantangan untuk terus meningkatkan kemampuan fisik dan mental mereka. Dan ada juga yang merasakan panggilan spiritual yang kuat, merasa bahwa Gunung Rinjani adalah tempat yang memberikan kedamaian dan perspektif baru dalam hidup mereka.

Namun, kepopuleran Gunung Rinjani juga membawa tantangan tersendiri. Desakan pendaki yang semakin meningkat menuntut pengelolaan yang baik dari pihak berwenang. Perlunya pengaturan kuota pendaki, perbaikan infrastruktur jalur pendakian, dan kampanye kesadaran lingkungan menjadi langkah penting agar Gunung Rinjani tetap lestari dan memberikan pengalaman positif bagi setiap pendaki.
 
Seorang pendaki tengah mengabadikan momen pemandangan indah Danau Sagara Anak di jalur Leter E ketika melakukan perjalanan summit attack menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (17/8/23). (Dok. Pribadi)

Pewarta: Messa Sunandang

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024