Kepolisian Resor Tasikmalaya menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan jalur antarkabupaten Tasikmalaya-Garut yang tertimbun material tanah longsor di Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya AKP Yudiono membenarkan adanya longsor menimbun badan Jalan Raya Garut-Tasikmalaya, sehingga jajarannya menerjunkan personel untuk melakukan pengamanan dan memberlakukan sistem buka tutup agar arus lalu lintas tetap lancar dari kedua arah.
Baca juga: Polres Tasikmalaya tanam ribuan bibit pohon di 20 lokasi rawan longsor
"Arus lalu lintas sementara kita dilaksanakan buka tutup bergantian dari kedua arah," katanya.
Ia menyampaikan kepolisian bersama unsur lainnya dari Tagana. BPBD, TNI, maupun masyarakat berupaya mengatasi bencana tanah longsor tersebut dengan membersihkan material longsor secara manual, sambil menunggu kendaraan alat berat.
Ia menyampaikan wilayah tersebut memiliki potensi bahaya bencana tanah longsor, apalagi saat turun hujan, sehingga pengguna jalan harus hati-hati dan selalu waspada saat melewati jalan tersebut.
"Pengendara yang melintas hati-hati, lokasi memang rawan longsor, harus tetap waspada," kata Yudiono.
Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetiya menyatakan, longsor yang terjadi di Salawu merupakan tebing setinggi 20 meter yang jatuh menutup akses jalan raya menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut.
Longsor yang terjadi Kamis sore itu, kata dia, tidak dilaporkan menimbulkan korban jiwa, hanya mengganggu akses jalan kendaraan bermotor dari kedua arah.
Ia menyampaikan longsor di daerah tersebut sudah sering terjadi saat musim hujan, apalagi hujan deras dan berlangsung lama yang dapat berpotensi terjadinya longsor.
"Langganan di titik tersebut, karena mungkin tebingnya curam, dan tanahnya labil," katanya.
Baca juga: Pemkab Tasikmalaya bantu kebutuhan logistik korban longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya AKP Yudiono membenarkan adanya longsor menimbun badan Jalan Raya Garut-Tasikmalaya, sehingga jajarannya menerjunkan personel untuk melakukan pengamanan dan memberlakukan sistem buka tutup agar arus lalu lintas tetap lancar dari kedua arah.
Baca juga: Polres Tasikmalaya tanam ribuan bibit pohon di 20 lokasi rawan longsor
"Arus lalu lintas sementara kita dilaksanakan buka tutup bergantian dari kedua arah," katanya.
Ia menyampaikan kepolisian bersama unsur lainnya dari Tagana. BPBD, TNI, maupun masyarakat berupaya mengatasi bencana tanah longsor tersebut dengan membersihkan material longsor secara manual, sambil menunggu kendaraan alat berat.
Ia menyampaikan wilayah tersebut memiliki potensi bahaya bencana tanah longsor, apalagi saat turun hujan, sehingga pengguna jalan harus hati-hati dan selalu waspada saat melewati jalan tersebut.
"Pengendara yang melintas hati-hati, lokasi memang rawan longsor, harus tetap waspada," kata Yudiono.
Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetiya menyatakan, longsor yang terjadi di Salawu merupakan tebing setinggi 20 meter yang jatuh menutup akses jalan raya menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut.
Longsor yang terjadi Kamis sore itu, kata dia, tidak dilaporkan menimbulkan korban jiwa, hanya mengganggu akses jalan kendaraan bermotor dari kedua arah.
Ia menyampaikan longsor di daerah tersebut sudah sering terjadi saat musim hujan, apalagi hujan deras dan berlangsung lama yang dapat berpotensi terjadinya longsor.
"Langganan di titik tersebut, karena mungkin tebingnya curam, dan tanahnya labil," katanya.
Baca juga: Pemkab Tasikmalaya bantu kebutuhan logistik korban longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024