Bank Sentral Israel pada Senin mengatakan bahwa biaya perang Israel di Gaza dapat mencapai 210 miliar Shekel atau 58 miliar dolar AS (Rp897,3 triliun) telah membebani perekonomian negara.

Gubernur Bank Sentral Amir Yaron dalam konferensi pers, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengendalikan belanja publik dengan cepat sebelum pasar bereaksi buruk jika pemerintah gagal melakukannya.

Pernyataan Yaron muncul seiring dengan keputusan bank untuk menurunkan suku bunga dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen yang menjadi penurunan suku bunga pertama sejak 2020.

“Tidak bertindak sekarang untuk menyesuaikan anggaran dengan pemotongan pengeluaran, menghapus kementerian yang berlebihan dan meningkatkan pendapatan mengingat kebutuhan perang kemungkinan akan merugikan perekonomian lebih banyak di masa depan,” ujar Yaron.


Sumber: Anadolu

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bank Sentral Israel sebut biaya perang bebani ekonomi negara

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024