Kelompok perlawanan Palestina Hamas memuji keputusan umat Kristen Palestina yang membatasi perayaan Natal di tengah perang Israel di Jalur Gaza, Ahad.
“Hari raya umat Kristen kami tahun ini berlangsung di tengah agresi fasis yang diluncurkan (pasukan) pendudukan terhadap seluruh komponen rakyat Palestina yang menargetkan semua masjid maupun gereja,” kata Hamas lewat pernyataan.
“Kami mengapresiasi posisi umat Kristiani Palestina yang kami hormati yang membatasi perayaan mereka tahun ini … dan bersama dengan rakyat kami di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran agresi brutal Zionis,” tulis pernyataan tersebut.
Menurut Hamas, keputusan itu “menegaskan bahwa masyarakat kita … baik Muslim maupun Kristen, sama-sama tangguh, menjaga identitas mereka serta melindungi kesakralan Islam dan Kristen”.
Umat Kristiani Palestina telah mengumumkan pembatalan seluruh perayaan Natal, seperti tidak menyalakan pohon Natal untuk pertama kalinya dalam sejarah Palestina sejak Nakba 1948.
Yordania Beri Bantuan ke Warga Palestina Beragama Kristen
Militer Yordania pada Minggu (24/12) menjatuhkan dari udara bantuan kemanusiaan untuk ratusan warga Palestina yang terjebak di salah satu gereja di Jalur Gaza.
''Sesuai arahan Kerajaan, Angkatan Bersenjata Yordania pada Minggu malam menjatuhkan bantuan kemanusiaan untuk warga yang terjebak di Gereja Saint Porphyrius di lingkungan Al-Zaytun, Jalur Gaza utara,'' demikian dinyatakan militer.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa sekitar 800 warga sipil, yang mayoritas adalah warga Kristen, terjebak di dalam gereja. Mereka kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya di tengah situasi kemanusiaan yang buruk.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa ''paket bantuan dijatuhkan dengan menggunakan parasut ke gereja yang dijadikan tempat penampungan warga Kristen beserta anak-anaknya, selagi pasukan pendudukan Israel melakukan pengepungan.''
Pendistribusian bantuan lewat jalur udara itu merupakan yang ketujuh kalinya oleh tentara Yordania sejak perang mulai bergulir di Jalur Gaza.
Langkah itu “dilakukan sebagai pesan solidaritas kepada saudara-saudara Kristen kami di daerah kantong tersebut di tengah perang Israel yang membayangi perayaan Natal,'' menurut pernyataan tersebut.
Israel terus menggempur Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober.
Akibatnya, 20.424 warga Palestina tewas dan 54.036 lainnya terluka. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Sekitar 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan intens Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza.
Separuh dari persediaan perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur dan hampir dua juta orang mengungsi di daerah kantong padat penduduk tersebut di tengah krisis makanan dan air bersih.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas puji perayaan Natal terbatas umat Kristen Palestina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
“Hari raya umat Kristen kami tahun ini berlangsung di tengah agresi fasis yang diluncurkan (pasukan) pendudukan terhadap seluruh komponen rakyat Palestina yang menargetkan semua masjid maupun gereja,” kata Hamas lewat pernyataan.
“Kami mengapresiasi posisi umat Kristiani Palestina yang kami hormati yang membatasi perayaan mereka tahun ini … dan bersama dengan rakyat kami di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran agresi brutal Zionis,” tulis pernyataan tersebut.
Menurut Hamas, keputusan itu “menegaskan bahwa masyarakat kita … baik Muslim maupun Kristen, sama-sama tangguh, menjaga identitas mereka serta melindungi kesakralan Islam dan Kristen”.
Umat Kristiani Palestina telah mengumumkan pembatalan seluruh perayaan Natal, seperti tidak menyalakan pohon Natal untuk pertama kalinya dalam sejarah Palestina sejak Nakba 1948.
Yordania Beri Bantuan ke Warga Palestina Beragama Kristen
Militer Yordania pada Minggu (24/12) menjatuhkan dari udara bantuan kemanusiaan untuk ratusan warga Palestina yang terjebak di salah satu gereja di Jalur Gaza.
''Sesuai arahan Kerajaan, Angkatan Bersenjata Yordania pada Minggu malam menjatuhkan bantuan kemanusiaan untuk warga yang terjebak di Gereja Saint Porphyrius di lingkungan Al-Zaytun, Jalur Gaza utara,'' demikian dinyatakan militer.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa sekitar 800 warga sipil, yang mayoritas adalah warga Kristen, terjebak di dalam gereja. Mereka kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya di tengah situasi kemanusiaan yang buruk.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa ''paket bantuan dijatuhkan dengan menggunakan parasut ke gereja yang dijadikan tempat penampungan warga Kristen beserta anak-anaknya, selagi pasukan pendudukan Israel melakukan pengepungan.''
Pendistribusian bantuan lewat jalur udara itu merupakan yang ketujuh kalinya oleh tentara Yordania sejak perang mulai bergulir di Jalur Gaza.
Langkah itu “dilakukan sebagai pesan solidaritas kepada saudara-saudara Kristen kami di daerah kantong tersebut di tengah perang Israel yang membayangi perayaan Natal,'' menurut pernyataan tersebut.
Israel terus menggempur Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober.
Akibatnya, 20.424 warga Palestina tewas dan 54.036 lainnya terluka. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Sekitar 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan intens Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza.
Separuh dari persediaan perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur dan hampir dua juta orang mengungsi di daerah kantong padat penduduk tersebut di tengah krisis makanan dan air bersih.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas puji perayaan Natal terbatas umat Kristen Palestina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023