Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menemukan seorang warga setempat positif COVID-19 setelah dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), sehingga yang bersangkutan diwajibkan melakukan isolasi mandiri guna memutus rantai penularan.
Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal di Cianjur, Selasa, mengatakan dugaan sementara warga asal Cianjur yang bekerja di Jakarta itu terpapar di tempatnya bekerja dan saat pulang mengeluhkan sakit dengan gejala COVID-19.
"Ini kasus pertama dan langsung dilakukan isolasi mandiri di rumah pasien pria itu, di bawah pengawasan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat. Sebelumnya dilakukan tes PCR terhadap pasien tersebut," katanya.
Seiring temuan pasien positif COVID-19, kata dia, pihaknya menggencarkan pemeriksaan awal menyeluruh terhadap warga yang mengeluhkan sakit dengan gejala COVID-19, termasuk menyiapkan ruangan isolasi di setiap puskesmas untuk mencegah penularan.
Sedangkan upaya lainnya, Dinkes Cianjur sudah mengajukan ketersediaan vaksin ke pemerintah provinsi, sehingga saat ditemukan dapat dilakukan penanganan cepat, termasuk vaksin tambahan (penguat) untuk tenaga kesehatan yang akan menangani pasien.
"Kasus COVID-19 saat ini diprediksi tidak terlalu membahayakan, penyembuhan terhadap pasien 100 persen dapat dilakukan, namun fokus penanganan terhadap pasien yang memiliki risiko penyakit bawaan, sehingga tempat isolasi di puskesmas dan rumah sakit disiapkan," katanya.
Sementara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, melakukan pemeriksaan ketat terhadap pasien masuk melalui poliklinik atau Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai upaya antisipasi dan penanganan cepat ketika menemukan pasien dengan gejala COVID-19.
Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur Irvan Nur Fauzi mengatakan seiring meningkatnya kasus COVID-19 di sejumlah wilayah menjadi perhatian Pemkab Cianjur dengan menyiapkan berbagai upaya penanganan terutama saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2024.
"Langkah awal memberikan vaksinasi tambahan bagi tenaga kesehatan guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 saat libur Natal dan Tahun Baru 2024, karena angka kunjungan wisatawan akan meningkat terutama di kawasan Puncak-Cipanas," katanya.
Penguatan antisipasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan dan tenaga medis dengan mengoptimalkan pemberian vaksinasi primer ataupun booster, karena tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan, sehingga hal tersebut sudah tuntas dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal di Cianjur, Selasa, mengatakan dugaan sementara warga asal Cianjur yang bekerja di Jakarta itu terpapar di tempatnya bekerja dan saat pulang mengeluhkan sakit dengan gejala COVID-19.
"Ini kasus pertama dan langsung dilakukan isolasi mandiri di rumah pasien pria itu, di bawah pengawasan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat. Sebelumnya dilakukan tes PCR terhadap pasien tersebut," katanya.
Seiring temuan pasien positif COVID-19, kata dia, pihaknya menggencarkan pemeriksaan awal menyeluruh terhadap warga yang mengeluhkan sakit dengan gejala COVID-19, termasuk menyiapkan ruangan isolasi di setiap puskesmas untuk mencegah penularan.
Sedangkan upaya lainnya, Dinkes Cianjur sudah mengajukan ketersediaan vaksin ke pemerintah provinsi, sehingga saat ditemukan dapat dilakukan penanganan cepat, termasuk vaksin tambahan (penguat) untuk tenaga kesehatan yang akan menangani pasien.
"Kasus COVID-19 saat ini diprediksi tidak terlalu membahayakan, penyembuhan terhadap pasien 100 persen dapat dilakukan, namun fokus penanganan terhadap pasien yang memiliki risiko penyakit bawaan, sehingga tempat isolasi di puskesmas dan rumah sakit disiapkan," katanya.
Sementara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, melakukan pemeriksaan ketat terhadap pasien masuk melalui poliklinik atau Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai upaya antisipasi dan penanganan cepat ketika menemukan pasien dengan gejala COVID-19.
Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur Irvan Nur Fauzi mengatakan seiring meningkatnya kasus COVID-19 di sejumlah wilayah menjadi perhatian Pemkab Cianjur dengan menyiapkan berbagai upaya penanganan terutama saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2024.
"Langkah awal memberikan vaksinasi tambahan bagi tenaga kesehatan guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 saat libur Natal dan Tahun Baru 2024, karena angka kunjungan wisatawan akan meningkat terutama di kawasan Puncak-Cipanas," katanya.
Penguatan antisipasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan dan tenaga medis dengan mengoptimalkan pemberian vaksinasi primer ataupun booster, karena tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan, sehingga hal tersebut sudah tuntas dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023