Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan cadangan devisa Indonesia pada November 2023 diperkirakan lebih baik sehingga dapat mendukung penguatan rupiah.
"Pelemahan rupiah akan terbatas dan berpotensi berbalik menguat apabila data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis siang ini lebih baik dari perkiraan," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan naik ke 135 miliar dolar AS di November 2023, salah satunya didukung oleh kenaikan harga batu bara. Sementara posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 tercatat sebesar 133,1 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa Oktober 2023 tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Cadangan devisa itu dinilai mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Lebih lanjut, Lukman memproyeksikan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada perdagangan Kamis pagi dibuka melemah 28 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.522 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.494 per dolar AS.
Di sisi lain, investor mengantisipasi data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), Non-Farm Payroll (NFP), besok yang diperkirakan akan lebih kuat dengan menambah 180 ribu pekerjaan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis: Cadangan devisa diperkirakan naik, rupiah bisa menguat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Pelemahan rupiah akan terbatas dan berpotensi berbalik menguat apabila data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis siang ini lebih baik dari perkiraan," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan naik ke 135 miliar dolar AS di November 2023, salah satunya didukung oleh kenaikan harga batu bara. Sementara posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 tercatat sebesar 133,1 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa Oktober 2023 tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Cadangan devisa itu dinilai mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Lebih lanjut, Lukman memproyeksikan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada perdagangan Kamis pagi dibuka melemah 28 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.522 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.494 per dolar AS.
Di sisi lain, investor mengantisipasi data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), Non-Farm Payroll (NFP), besok yang diperkirakan akan lebih kuat dengan menambah 180 ribu pekerjaan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis: Cadangan devisa diperkirakan naik, rupiah bisa menguat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023