Tim Departemen Geosains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) memasang alat pemantau banjir di tujuh sungai di wilayah Sumedang, Jawa Barat pada awal Desember 2023.

"Pantir adalah alat yang digunakan untuk memantau ketinggian muka air sungai, ketinggian muka air tanah dan level curah hujan di suatu lokasi secara seketika. Alat Pantir dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memitigasi potensi bencana banjir atau banjir bandang serta tanah longsor," kata ketua tim dari UI Supriyanto dalam keterangannya, Minggu.

Tujuh sungai yang dipantau dan dinilai rawan terdampak banjir adalah sungai Cikuda Hegarmana, Cipeles Padasuka, Cibitung Padasuka, Cikandang Sindanggalih, Cileuleuy Margamekar, Citundun Citengah, dan Citengah Citengah.

Ia menjelaskan pemasangan alat pantau yang diberi nama Pantir ini berfungsi menyampaikan peringatan dini bencana banjir dan tanah longsor.

Alat pantir dipasang di sungai bagian hulu dan di dataran tinggi yang menjadi daerah tangkapan air hujan, sehingga peningkatan potensi bencana banjir di saat musim penghujan dapat diketahui lebih awal.

Hingga akhir 2023 sudah terpasang 16 alat Pantir di beberapa sungai di Jawa Barat seperti sungai Ciliwung di Kota Depok, sungai Cibeet di Kabupaten Karawang, sungai Citengah di Kabupaten Sumedang dan sungai yang melintas di Kabupaten Garut.

Pemasangan alat Pantir di Sumedang menggunakan dana dari Matching Fund Kedaireka 2023 yang diluncurkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UI pasang alat pantau banjir di tujuh sungai di Sumedang

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023