Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menegaskan bahwa Israel tidak akan dapat mencapai tujuannya dari perang di Jalur Gaza.
“Apa yang tidak dicapai Israel dalam 50 hari sebelum jeda, tidak akan bisa dicapai dengan melanjutkan agresinya,” kata pejabat Biro Politik Hamas Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan, Jumat (1/12).
“Dengan tekad rakyat kami dan kepahlawanan perlawanan kami, kami menentang kejahatan musuh dan dimulainya kembali agresi Nazi yang menargetkan warga sipil,” kata pemimpin Hamas tersebut.
Ia juga menegaskan perlawanan terhadap serangan Israel akan terus berlanjut.
Di lain pihak, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa negaranya melanjutkan serangan di Gaza karena Hamas meluncurkan roket ke arah mereka dan tidak memenuhi kesepakatan jeda kemanusiaan.
Israel menuding Hamas bertanggungjawab atas serangan terbaru di Gaza karena tidak membebaskan semua sandera perempuan asal Israel, sesuai perjanjian jeda kemanusiaan, dan meluncurkan roket ke wilayah Israel.
“Kami akan melanjutkan perang ini sampai kami mencapai tiga tujuan: Membebaskan semua sandera kami, melenyapkan Hamas sepenuhnya, dan memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman seperti ini yang datang dari Gaza,” demikian pernyataan dari kantor PM Benjamin Netanyahu.
Pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan beberapa wilayah di Jalur Gaza pada Jumat pagi, menurut laporan koresponden Anadolu di lapangan.
Kementerian dalam negeri di Gaza juga mencatat bahwa pesawat tempur Israel mulai terbang di atas Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir.
Jeda antara Israel dan Hamas, yang mulai berlaku pada 24 November, berakhir pada Jumat pagi.
Tembakan senjata berat dan tembakan artileri Israel di Jalur Gaza timur berlanjut ketika jeda kemanusiaan berakhir.
Bentrokan antara pasukan Israel dan faksi-faksi Palestina juga sedang berlangsung di Jalur Gaza bagian utara dan tengah.
Politik Jepang
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada Presiden Israel Isaac Herzog bahwa ia berharap ketegangan di Gaza akan mereda sesegera mungkin.
Dalam pembicaraan mereka di sela-sela konferensi para pihak dalam kerangka kerja sama PBB untuk perubahan iklim (COP28) di Dubai, UAE, Jumat (1/12), Kishida juga mengatakan kepada Herzog bahwa peningkatan pengiriman pasokan ke Gaza sangat penting untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di sana.
Itu adalah pertemuan langsung Kishida dengan seorang pemimpin politik Israel sejak pertempuran meletus di Gaza antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Pertemuan itu bertepatan dengan dimulainya kembali pertempuran antara Israel dan Hamas setelah gencatan senjata selama seminggu yang dimulai pada 24 November.
Jepang diketahui menerapkan "diplomasi seimbang” antara Israel dan negara-negara Muslim di Timur Tengah, karena Tokyo sangat bergantung pada minyak mentah dari kawasan tersebut.
Pada awal pertemuannya dengan Herzog, Kishida mengecam Hamas karena melancarkan "serangan teror" ke Israel.
Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan menyampaikan simpatinya kepada mereka yang terluka, kata pemerintah Jepang.
Herzog mengatakan kepada Kishida bahwa dia menghargai kecaman tegas Jepang terhadap terorisme, sambil menjelaskan posisi Israel, termasuk tindakan militernya di wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.
Israel dan Hamas telah sepakat untuk menghentikan pertempuran sementara untuk melakukan pertukaran tahanan dan mendistribusikan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Namun, militer Israel mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah melanjutkan serangan terhadap Hamas dan menuduh kelompok militan tersebut menembakkan roket.
Kishida menyatakan sangat menyesalkan dimulainya kembali pertempuran di Gaza.
Dalam pembicaraan terpisah dengan emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Kishida mengatakan pentingnya Israel dan Hamas kembali mencapai kesepakatan jeda kemanusiaan dan menenangkan situasi sesegera mungkin.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemimpin Hamas: Israel tak akan mencapai tujuan dari perang di Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
“Apa yang tidak dicapai Israel dalam 50 hari sebelum jeda, tidak akan bisa dicapai dengan melanjutkan agresinya,” kata pejabat Biro Politik Hamas Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan, Jumat (1/12).
“Dengan tekad rakyat kami dan kepahlawanan perlawanan kami, kami menentang kejahatan musuh dan dimulainya kembali agresi Nazi yang menargetkan warga sipil,” kata pemimpin Hamas tersebut.
Ia juga menegaskan perlawanan terhadap serangan Israel akan terus berlanjut.
Di lain pihak, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa negaranya melanjutkan serangan di Gaza karena Hamas meluncurkan roket ke arah mereka dan tidak memenuhi kesepakatan jeda kemanusiaan.
Israel menuding Hamas bertanggungjawab atas serangan terbaru di Gaza karena tidak membebaskan semua sandera perempuan asal Israel, sesuai perjanjian jeda kemanusiaan, dan meluncurkan roket ke wilayah Israel.
“Kami akan melanjutkan perang ini sampai kami mencapai tiga tujuan: Membebaskan semua sandera kami, melenyapkan Hamas sepenuhnya, dan memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman seperti ini yang datang dari Gaza,” demikian pernyataan dari kantor PM Benjamin Netanyahu.
Pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan beberapa wilayah di Jalur Gaza pada Jumat pagi, menurut laporan koresponden Anadolu di lapangan.
Kementerian dalam negeri di Gaza juga mencatat bahwa pesawat tempur Israel mulai terbang di atas Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir.
Jeda antara Israel dan Hamas, yang mulai berlaku pada 24 November, berakhir pada Jumat pagi.
Tembakan senjata berat dan tembakan artileri Israel di Jalur Gaza timur berlanjut ketika jeda kemanusiaan berakhir.
Bentrokan antara pasukan Israel dan faksi-faksi Palestina juga sedang berlangsung di Jalur Gaza bagian utara dan tengah.
Politik Jepang
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada Presiden Israel Isaac Herzog bahwa ia berharap ketegangan di Gaza akan mereda sesegera mungkin.
Dalam pembicaraan mereka di sela-sela konferensi para pihak dalam kerangka kerja sama PBB untuk perubahan iklim (COP28) di Dubai, UAE, Jumat (1/12), Kishida juga mengatakan kepada Herzog bahwa peningkatan pengiriman pasokan ke Gaza sangat penting untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di sana.
Itu adalah pertemuan langsung Kishida dengan seorang pemimpin politik Israel sejak pertempuran meletus di Gaza antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Pertemuan itu bertepatan dengan dimulainya kembali pertempuran antara Israel dan Hamas setelah gencatan senjata selama seminggu yang dimulai pada 24 November.
Jepang diketahui menerapkan "diplomasi seimbang” antara Israel dan negara-negara Muslim di Timur Tengah, karena Tokyo sangat bergantung pada minyak mentah dari kawasan tersebut.
Pada awal pertemuannya dengan Herzog, Kishida mengecam Hamas karena melancarkan "serangan teror" ke Israel.
Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan menyampaikan simpatinya kepada mereka yang terluka, kata pemerintah Jepang.
Herzog mengatakan kepada Kishida bahwa dia menghargai kecaman tegas Jepang terhadap terorisme, sambil menjelaskan posisi Israel, termasuk tindakan militernya di wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.
Israel dan Hamas telah sepakat untuk menghentikan pertempuran sementara untuk melakukan pertukaran tahanan dan mendistribusikan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Namun, militer Israel mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah melanjutkan serangan terhadap Hamas dan menuduh kelompok militan tersebut menembakkan roket.
Kishida menyatakan sangat menyesalkan dimulainya kembali pertempuran di Gaza.
Dalam pembicaraan terpisah dengan emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Kishida mengatakan pentingnya Israel dan Hamas kembali mencapai kesepakatan jeda kemanusiaan dan menenangkan situasi sesegera mungkin.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemimpin Hamas: Israel tak akan mencapai tujuan dari perang di Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023