Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Kementerian Perhubungan menyediakan mudik gratis bagi pemudik motor pada periode Natal 2023 - Tahun Baru 2024.

"Kami menyediakan mudik gratis untuk masyarakat yang mau mudik dan juga bagi pemudik motor," ujar Budi Karya di Jakarta, Selasa.

Penyediaan mudik gratis tersebut bertujuan agar para pemudik motor beralih ke mudik gratis dengan transportasi umum pada periode Natal 2023 - Tahun Baru 2024.

Menhub mengatakan, berkaitan dengan pemudik motor saat Natal 2023 - Tahun Baru 2024, mudik dengan menggunakan motor dinilai berisiko.

"Oleh karenanya saya dengan segala kerendahan hati mengimbau masyarakat untuk seyogyanya tidak menggunakan motor saat mudik Natal - Tahun Baru," ujarnya.

Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi menunjukkan potensi pergerakan untuk Natal dan Tahun Baru kali ini sebesar 107,6 juta orang yang akan bepergian atau 39,8 persen. Dibandingkan dengan Natal 2022 - Tahun Baru 2023 maka terdapat kenaikan sekitar 43 persen.

Terkait moda transportasi yang digunakan oleh pemudik Natal dan Tahun Baru kali ini,  mobil pribadi menjadi primadona nomor satu sekitar 35 persen, sepeda motor 17 persen, kereta api 13 persen.

Dari hasil survei itu juga diketahui bahwa pemudik paling banyak menuju tempat wisata sebanyak 45 persen, pulang kampung 30 persen, merayakan Natal dan Tahun Baru sebanyak 18 persen.

Puncak arus mudik Natal diperkirakan terjadi pada 22 - 23 Desember 2023 dan puncak arus balik Natal pada 26-27 Desember 2023.

Puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan terjadi pada 29 - 30 Desember 2023 dan puncak arus baliknya pada 1-2 Desember 2024.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional.

"Pada libur Natal dan Tahun Baru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi, meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen)," kata Menhub Budi Karya Sumadi lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Menurut hasil survei secara daring itu, alasan masyarakat bepergian di masa libur Natal dan Tahun Baru yang tertinggi ialah liburan ke lokasi wisata (45,29 persen). Kemudian liburan pulang kampung (30,15 persen), dan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman (18,98 persen).

Berikutnya, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57 persen (39,97 juta orang) dan motor 17,92 persen (20,14 juta orang).

Baca juga: Kemenhub imbau masyarakat antisipasi kepadatan perjalanan Nataru 

Untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16 persen (14,79 juta orang), pesawat 11,91 persen (13,38 juta orang), bus 10,94 persen (12,29 juta orang), kapal penyeberangan 6,04 persen (6,78 juta orang), dan kapal laut 3,44 persen. (3,86 juta orang).

Selanjutnya, simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, di antaranya Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno-Hatta, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Menhub menjelaskan dengan melihat banyaknya pergerakan ke lokasi wisata dan penggunaan mobil dan motor yang cukup besar maka perlu disiapkan langkah antisipasi pengaturan lalu lintas di titik-titik krusial.

"Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya," ucap Menhub.

Baca juga: KAI Purwokerto: Tiket KA masa angkutan Nataru masih tersedia

Kepala BKT Robby Kurniawan menjelaskan dari hasil survei tersebut dapat memberikan gambaran atau potret tren mobilisasi masyarakat di masa libur Natal dan Tahun Baru.

"Namun, hasil survei ini bukan sebagai pengganti data realisasi yang mencerminkan keadaan aktual atau sebenarnya," ujar Robby.

Ia menjelaskan, hasil survei itu menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi penyelenggaraan Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang dilakukan Kemenhub, kementerian/lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.

Sejumlah masukan/rekomendasi kepada pemerintah daerah, yaitu mempromosikan tarif bundling transportasi massal perkotaan dengan destinasi wisata untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi publik. Selanjutnya, menyusun kebijakan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, menambah personel keamanan, menambah fasilitas keselamatan jalan arteri di daerah, dan perbaikan prasarana infrastruktur jalan.

Rekomendasi kepada instansi terkait lainnya, yaitu mengatur manajemen rekayasa lalu lintas, mengatur kapasitas/ruang pada rest area dengan notifikasi, menambah lampu penerangan jalan umum di jalan tol, pembatasan jenis angkutan barang pada tanggal-tanggal puncak, memberikan peringatan dini adanya cuaca ekstrim, dan siaga penyelamatan dan pencarian pertolongan di daerah rawan dan wisata.

Baca juga: Pelni jual tiket libur Natal 2023-Tahun Baru 2024 mulai Jumat besok

Berdasarkan hasil survei, lima daerah asal pergerakan terbesar, pertama Jawa Timur 16,30 persen (17,54 juta orang), Jabodetabek 13,76 persen (14,81 juta orang), Jawa Tengah 13,21 persen (14,22 juta orang), Jawa Barat 10,39 persen (11,18 juta orang), dan Sumatera Utara 6,93 persen (7,45 juta orang).

Sementara itu, lima daerah tujuan perjalanan terbesar, pertama Jawa Timur 15,18 persen (16,34 juta orang), Jawa Tengah 13,80 persen (14,86 juta orang), Jawa Barat 11,62 persen (12,51 juta orang), Jabodetabek 9,19 persen (9,89 juta orang), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 8,92 persen (9,60 juta orang).

Puncak arus pergi/keberangkatan diprediksi terjadi pada Sabtu (23/12/2023) sebesar 11,62 persen (12,5 juta orang), Sabtu (30/12/2023) 11,43 persen (12,31 juta orang), dan Jumat (22/12/2023) 8,22 persen (8,85 juta orang). Selanjutnya, puncak arus balik diprediksi terjadi pada Selasa (2/1/2024) 18,96 persen (20,41 juta orang), Senin (1/1/2024) 16,92 persen (18,21 juta orang), dan Selasa (26/12/2023) 11,16 persen (12,01 juta orang).

Survei itu menggunakan metode penyebaran kuesioner secara daring melalui WhatsApp, Instagram dan SMS Blast. Periode pelaksanaan survei selama satu bulan, mulai 26 Oktober-2 November 2023. Pelaksanaan survei melibatkan sejumlah pihak, di antaranya media, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), akademisi, dan para praktisi sektor transportasi.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhub sediakan mudik gratis bagi pemudik motor Natal - Tahun Baru

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023