Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menilai penonton pada pertandingan-pertandingan Piala Dunia U-17 2023 baru akan ramai saat tim nasional Indonesia bermain.

Menpora Dito menanggapi sepinya penonton di Piala Dunia U-17 pada laga pembukaan Piala Dunia U-17 di Solo antara Mali melawan Uzbekistan yang hanya dihadiri sekira 3.000 penonton dan pertandingan Spanyol melawan Kanada yang hanya dihadiri 6.000 penonton.

“Jadi kalau sepi penonton, memang dari awal ini tidak perlu kita di Solo. Kita selama ini menyelenggarakan pertandingan sepak bola antarnegara. Kalau di (Stadion) GBK (Gelora Bung Karno) saja, kalau bukan timnas yang main, pasti peminatnya sedikit,” ujar Menpora Dito saat ditemui di Jakarta, Selasa.

"Karena memang tantangannya pasti yang ramai adalah kalau timnas Indonesia bermain atau tim-tim negara seperti Brazil, terus Inggris, dan negara-negara unggulan yang main," tambahnya.

Selain di Solo, masalah minimnya jumlah penonton juga terjadi di Bandung dan Jakarta. Sebagai gambaran saat Inggris menang 10-0 atas Kaledonia Baru pada pertandingan Grup C yang dimainkan di Jakarta International Stadium, total hanya terdapat 6.684 penonton. Sedangkan saat Senegal membuat kejutan dengan menang 2-1 atas Argentina di Stadion Si Jalak Harupat, total hanya terdapat 6.222 penonton.

Menpora Dito mengingatkan bahwa dalam penyelenggaraan ajang-ajang besar, jumlah kehadiran penonton tidak akan sama ramainya antara satu laga dengan laga lainnya.

"Pasti gim-gim tertentu, negara-negara tertentu yang akan [penontonnya] melonjak tinggi," kata dia.

Secara umum antusiasme penonton untuk menyaksikan turnamen sepak bola usia muda memang tidak tinggi. Untuk perbandingan sederhana, pada Piala Dunia U-17 2019 yang berlangsung di Brazil, tingkat kehadiran penonton pada pertandingan yang tidak diikuti Brazil hanya mencapai 223 penonton yaitu pertandingan Australia melawan Hungaria di Estadio Olimpico Golania.


Pada Piala Dunia U-17 2019, jumlah kehadiran penonton terbanyak adalah pada laga final yang mempertemukan Brazil melawan Meksiko di Estadio Bezzerao, Gama, dengan torehan 13.843 penonton.
 

Piala Duni U-17 Momen PSSI Belajar dari FIFA

Sementara itu Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 menjadi momentum penting bagi PSSI dan seluruh pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia untuk belajar banyak dari FIFA.

"Tata kelola sepak bola tidak hanya berkaitan dengan wilayah teknis, tetapi juga melibatkan berbagai sektor. Untuk itu, Piala Dunia U-17 2023 diharapkan menjadi ajang menimba ilmu bagaimana mengelola sepak bola yang ideal," kata Ratu Tisha dalam konferensi pers Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Zolia Zigna, Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Dia menegaskan, Piala Dunia U-17 2023 menjadi ajang transfer pengetahuan karena salah satu alasan utama FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan tersebut adalah untuk membantu perkembangan sepak bola di negara penyelenggara.

"Pengetahuan yang diterima dapat direfleksikan untuk penyelenggaraan liga karena pada akhirnya, kepercayaan yang telah diberikan FIFA untuk menggelar Piala Dunia U-17 2023 ini, alasan utamanya adalah 'football development'," katanya.

Ia mencontohkan, salah satu aspek penting dan mesti dipelajari dari penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 adalah manajemen pertandingan. Oleh karena itu, pihaknya menempatkan orang-orang tertentu di kepanitiaan kejuaraan agar nantinya bisa langsung menerapkan pengalamannya untuk mengelola kompetisi secara lebih baik.

"Area utama yang penting untuk dipelajari yakni 'match management'. Makanya, 'Head of Competition' di area LOC diisi oleh Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB). Hal itu dilakukan agar knowledge transfer-nya bisa langsung diimplementasikan untuk perbaikan-perbaikan di Liga Indonesia.




Dan sejalan dengan tema penyelenggaraan yang ditetapkan FIFA yaitu "Inspiring Stars", maka Piala Dunia U-17 tidak hanya soal pemain, tetapi juga pelatih, wasit, administrator, seluruh area "event organizer", media, "communication brand", dan lain-lain, agar dapat menginspirasi bagaimana Piala Dunia U-17 2023 diselenggarakan sesuai standar FIFA.

Di luar aspek sepak bola yang menjadi fokus utama, Piala Dunia U-17 2023 juga diharapkan bisa ikut memberikan dampak kepada sektor ekonomi. Harapannya, hajatan ini bisa ikut mendorong perkembangan industri olahraga di Indonesia.

Sesuai arahan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Piala Dunia U-17 harus menjadi masif dan memberikan dampak ekonomi bagi industri sepak bola Indonesia ke depannya. Oleh karena itu, pihaknya sangat fokus pada dampak untuk perkembangan sepak bola nasional serta dampak ekonomi untuk membangun industri olahraga.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora nilai penonton Piala Dunia U-17 baru ramai jika timnas tampil

Pewarta: A Rauf Andar Adipati

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023