Sekretaris Daerah Kota Bogor, Jawa Barat mengajak badan usaha milik daerah (BUMD) Perumda Tirta Pakuan mensubsidi cabai merah dan cabai rawit yang sedang melambung tinggi sekitar Rp80 ribu per kilogram menjadi hanya setengahnya Rp40 ribu per kilogram saat menggelar pasar murah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah di Kota Bogor, Senin, mengatakan saat ini harga cabai sedang tinggi, Perumda Tirta Pakuan mensubsidi pangan tersebut untuk masyarakat.
"Jadi sebetulnya, pasar murah sudah biasa, sudah ada 57 kali selama setahun ini. Tapi, subsidi dari Tirta Pakuan ini spesial di pasar murah Cilendek," katanya.
Syarifan menjelaskan pasar murah di Kelurahan Cilendek Timur ini berikan harga subsidi dari Perumda Tirta Pakuan, yakni setengah kilogram cabai dibandrol harga Rp20 ribu, sementara satu kilo di harga Rp 40 ribu.
Namun bagi masyarakat yang membawa bukti pembayaran air PDAM di bulan ini harganya bisa jauh lebih murah, yakni setengah kilo Rp15 ribu dan satu kilo Rp 30 ribu.
"Sekarang kan di pasaran harga cabai sekilo mencapai Rp 90 ribu. Di GMP stok cabai subsidi mencapai satu ton, namun pembelian dibatasi satu orang hanya boleh membeli satu kilo," jelasnya.
Kepala DKPP Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan, GMP kali ini bekerjasama dengan Perumda Tirta Pakuan dalam rangka menekan angka inflasi di Kota Bogor. Dari Perumda Tirta Pakuan memberikan harga subsidi untuk komoditas cabai.
Sementara untuk beras SPHP pihaknya bekerjasama dengan Bulog. Hari ini GMP digelar di kelurahan Cilendek Timur dan Selasa (14/11) besok akan digelar di kelurahan Sukasari.
"Harga komoditas di GMP beras SPHP 53 ribu per 5 kg, daging sapi 50 ribu setengah kilo, telur Rp 26 ribu sekilo, daging ayam Rp 33 ribu sekilo, gula Rp 14.500 sekilo, terigu Rp 12 ribu sekilo. Untuk stok pangan di Kota Bogor Insya Allah aman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023