Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin menilai majunya Gibran Rakabuming Raka mendaftar sebagai calon wakil presiden, memberi inspirasi bahwa anak muda memiliki potensi untuk menjadi pemimpin.

"Dengan adanya Gibran tentunya akan memberikan inspirasi bahwa anak muda mampu dan memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin," kata Nurul saat menghadiri acara deklarasi Koalisi Anak Muda Indonesia Berani Jadi Menteri (Kami Berdiri) di Bandung, Sabtu.

Menurut Nurul, langkah calon presiden Prabowo Subianto dengan memilih Gibran sebagai pasangannya menjadi langkah berani yang di luar perkiraan, mengingat anak muda membawa isu kepercayaan (trust) dari masyarakat serta elit partai politik.

"Kalau dari usia-usia yang kita ini kan masalah trust kepada anak muda itu belum muncul, dan ternyata seorang Prabowo Subianto sudah memberikan trust tersebut kepada Gibran. Itu adalah di luar perkiraan kita semua begitu bahwa pilihannya itu jatuh ke Gibran," ucapnya.

Menurut anggota legislatif RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar 1 ini, dipilihnya Gibran sebagai cawapres, karena Prabowo merasa yakin bahwa yang bersangkutan memiliki potensi dan harus diberikan peluang dan kepercayaan.

"Seorang Prabowo memberikan kepercayaannya itu kepada Gibran karena beliau betul-betul yakin bahwa anak-anak muda itu memang harus diberikan ruang dan harus diberikan peluang, supaya mereka bisa termotivasi dan kemudian memberikan ruang ini kepada anak-anak muda lainnya," ucapnya.

Terkait dengan deklarasi Kami Berdiri ini, Nurul Arifin mengatakan bahwa hal tersebut juga membuktikan bahwa inspirasi soal potensi anak muda tersebut terjadi dengan anak muda sendiri memiliki populasi yang tidak sedikit, yakni sekitar dua juta orang.

Menurut inisiator Kami Berdiri, Fauzan Kemal Akbar, penunjukan Gibran harus dimanfaatkan anak-anak muda sebagai momentum menciptakan suasana politik yang positif dan konstruktif.
Saat ini, kata Fauzan, banyak anak muda yang kini memiliki aspirasi positif dalam menatap kontestasi politik dengan Gibran sebagai cawapres yang dianggap representasi anak muda.

"Kami membuat statement bersama pada sumpah pemuda ini, menyatakan bahwa inilah momennya anak muda, kita create politik yang positif, politik yang konstruktif, tidak usah hiraukan isu-isu negatif, yang penting kita bareng-bareng bersuara dan saatnya kita dilirik sama negara," ucap Fauzan.

Menurut Fauzan, menyeruaknya obrolan terkait Gibran, termasuk isu-isu negatif yang belakangan beredar, karena putra Presiden Joko Widodo tersebut adalah anak muda, oleh karenanya, anak-anak muda lain harus menunjukkan kompetensinya agar semakin diperhitungkan.

"Gibran menjadi banyak obrolan sana-sini, baik positif dan lain sebagainya karena dia muda, dan keyword-nya adalah anak muda. Artinya, kami ingin anak-anak muda digaungkan seluas-luasnya agar orang-orang semakin tahu power anak muda itu sangat nyata," ucap Fauzan.

Dalam kegiatan itu, ratusan anak muda terlihat memakai kaos dengan tulisan "calon menteri" dari berbagai kementerian di bagian punggung.

Dikatakan Fauzan, kaos yang mereka kenakan merupakan bentuk branding agar anak-anak muda semakin dilirik, dan ia meyakini akan banyak masyarakat yang memberikan reaksi dari kreativitas para anak muda.

"Jadi kita mau hujani, kita mau ramaikan Indonesia dengan orang-orang berkaos 'calon menteri' dan sekali lagi kenyataannya, mereka ini orang-orang yang ke depan akan menjadi menteri," ucapnya.


 

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023