Antarajawabarat.com,18/2 - Penyandang disabilitas di wilayah Bandung meminta agar KPU memfasilitasi perangkat kebutuhan Pemilu 2014, salah satunya dengan menyediakan "template braile" bagi penyandang tuna netra untuk pemilihan anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

"Harusnya ada empat, karena katanya template braile di Pemilu 2014 ini hanya untuk Pilpres dan DPD- saja," kata caleg anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Barat yang juga penyandang disabilitas Djumono, di Kota Bandung, Selasa.

Ditemui saat menghadiri acara Sosialiasi Pencoblosan Bagi Kaum Difabel, di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Djunomo menuturkan jumlah pemilih yang tuna netra di Jawa Barat cukup banyak yakni mencapai 40 ribu orang.

"Penyandang tuna netra 40 ribuan se-Jawa Barat. Tuna netra di Jabar itu paling banyak," kata Djumono.

Sementara itu, salah seorang penyandang disabilitas lainnya yakni Aden Achmad menuturkan selama ini penyandang disabilitas kurang mendapat perhatian dalam menyalurkan aspirasinya dalam setiap pemilu.

Aden yang juga seorang aktifis dari Bandung Indenpendent Lifing Center pemilih yang tuna rungu pada Pemilu nanti membutuhkan interpreteur atau penerjemahan.

"Sahabat saya yang tuna rungu membutuhkan fasilitator saat hendak mencoblos. TPS harus siap akan ini. Mereka kan tidak bisa mendengar kalau mereka dipanggil meskipun lewat pengeras suara. Sehingga di TPS itu perlu ada interpreteur," kata Aden.

Ia menuturkan, tidak hanya itu, para penyandang cacat tuna daksa juga membutuhkan aksesibilitas yang mudah saat mereka menyalurkan hak suaranya ke TPS.

"Sehingga hal tersebut perlu difasilitasi oleh KPU. Hal tersebut selama ini belum terfasilitasi secara optimal," kata Aden.***1***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014