Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat sebanyak 5.824 KK di tiga kecamatan, yakni Sukamakmur, Tanjungsari dan Cariu, terdampak pembangunan Waduk Cibeet dan Waduk Cijurey.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika di Bogor, Senin, menjelaskan bahwa pihaknya akan merekomendasikan beberapa opsi penanganan relokasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) sebagai pemilik program.

"Mulai dari lokasi relokasi baik mandiri atau kolektif, hingga mengenai mekanisme relokasi," ungkap Ajat.

Ia menjelaskan Waduk Cibeet yang akan dibangun di Kecamatan Cariu dan Tanjungsari akan menggusur rumah yang dihuni 5.697 KK di beberapa desa seperti Bantarkuning, Cariu, Cibatutiga, Cikutamahi, Karyamekar, Mekarwangi di Kecamatan Cariu serta Desa Antajaya dan Tanjungrasa di Kecamatan Tanjungsari.

Kemudian, Waduk Cijurey akan menggusur rumah-rumah yang dihuni 127 KK di Desa Karyamekar Kecamatan Cariu, Desa Sukadamai dan Sukaharja Kecamatan Sukamakmur serta Desa Selawangi di Kecamatan Tanjungsari.

Ajat mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor sedang melakukan persiapan untuk pembangunan dua waduk tersebut.

"Secara definitif pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey itu sudah tertuang di dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) kita di tahun 2016. Artinya sudah ditentukan bahwa di situ akan dibangun waduk atau bendungan," kata Ajat.

Waduk Cibeet akan dibangun dengan lahan seluas 1.700,26 hektare di delapan desa yang ada di dua kecamatan, yaitu Tanjungsari dan Cariu.






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Bogor: 5.824 KK terdampak pembangunan Waduk Cibeet-Cijurey

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023