Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menertibkan pedagang yang membuka lapak di Taman Bojongmeron tanpa bongkar paksa sebagai upaya meramaikan kembali Pasar Induk Pasirhayam Cianjur yang sepi pembeli karena terdapat pasar bayangan di tengah Kota Cianjur.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan penertiban yang dilakukan dirinya bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tanpa aksi bongkar paksa oleh petugas Satpol PP, namun langsung berbicara pada pedagang.

Baca juga: Polres Cianjur distribusikan air bersih untuk warga dengan dua truk tangki

"Hari ini sampai petang, mereka masih diizinkan membuka lapak di atas lahan yang sebenarnya sudah menjadi taman kota sejak beberapa tahun terakhir. Saya bersama Forkopimda meminta langsung pedagang untuk membongkar lapaknya dan kembali ke pasar induk," katanya.

Selama ini mereka yang sudah direlokasi dari Bojongmeron ke Pasar Induk Pasirhayam, berdalih sepinya pembeli membuat mereka kembali membuka lapak di taman kota yang terlarang dari pedagang itu, setelah didatangi mereka sepakat untuk membongkar lapaknya.

Sedangkan pemerintah daerah melalui kolaborasi dinas, akan meramaikan Pasar Induk Pasirhayam dengan menggelar berbagai program termasuk menggelar kegiatan seni dan budaya hingga pameran busana, sehingga akan ramai didatangi masyarakat dan calon pembeli.

"Kami sudah menyiapkan berbagai program termasuk meminta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Cianjur, untuk rutin berbelanja segala keperluan rumah tangga dan kantor di pasar tradisional sehingga dapat diikuti masyarakat umum," katanya.
Sejumlah pedagang mengatakan terpaksa membuka kembali lapak di bekas pasar yang disulap menjadi taman kota itu, karena sepi pembeli di pasar induk, bahkan selama ini mereka menutup kiosnya di pasar tersebut.

"Kalau memang ada bantuan pemerintah untuk meramaikan kembali pasar induk, kami tentunya akan kembali ke pasar karena lebih nyaman. Selama ini kami menggelar lapak di atas taman ini karena sejak dibuka sampai sekarang pasar induk sepi pembeli," kata pedagang pakaian di taman Bojongmeron, Toto Sumarto.

Baca juga: Dinkes Cianjur bentuk tim terkait satu keluarga idap penyakit Parkinson

Hal senada terucap dari pedagang sayur mayur Nuryati yang terpaksa membuka lapak kembali di Bojongmeron karena dua lapak miliknya di pasar induk sepi pembeli. Sejak satu tahun terakhir, dia bersama puluhan pedagang lainnya memilih kembali karena banyak pembeli.

"Pasar induk hanya awal-awal ramainya, setelah satu tahun berjalan sepi. Kami memilih membuka lapak kembali di Bojongmeron karena pembeli yang datang setiap harinya cukup ramai. Kalau pasar induk ditata dan pemerintah membantu tentu kami akan pindah," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023