Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) merupakan hal yang tidak mengejutkan sama sekali.
"Bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi (pendukung) Prabowo adalah hal yang tidak mengejutkan sama sekali. Sebab, dalam dua pilpres sebelumnya (2014 dan 2019), Partai Demokrat juga selalu mendukung Prabowo," kata Charles dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Charles, bergabungnya Partai Demokrat dengan KIM membuat koalisi tersebut menjadi gemuk. Hal itu mengingatkannya pada koalisi pendukung Prabowo pada Pilpres 2014.
"Di mana saat itu, Prabowo didukung koalisi besar atau gemuk dan Jokowi didukung koalisi kecil atau kurus; dan pada akhirnya sejarah mencatat yang kurus yang didukung rakyatlah yang menang," katanya.
Dia juga mengakui bahwa rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 nanti. PDI Perjuangan selalu dekat dan menyatu dengan rakyat, sehingga dia mengaku partainya tidak khawatir dengan dinamika politik yang terjadi.
Charles juga merasa yakin bahwa rakyat akan memilih bakal calon presiden (capres) usungan PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo. Menurut dia, Ganjar memiliki pengalaman kepemimpinan yang telah teruji selama menjadi kepala daerah di Jawa Tengah.
"Sebagaimana rakyat juga dulu pada (Pilpres) 2014 memilih Jokowi dengan alasan serupa," katanya.
Dia mengatakan PDI Perjuangan adalah partai yang sudah terbiasa "dikeroyok"; bukan hanya saat Pilpres 2014, tetapi juga pada pemilu-pemilu sebelumnya di era transisi demokrasi maupun di era Orde Baru.
PDI Perjuangan menjadikan rakyat sebagai inti perjuangan. Terkait itu, Charles mengutip perkataan Presiden pertama RI Soekarno bahwa kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan yang Maha Esa.
PPP Tak Khawatir
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengaku tidak khawatir terhadap partai koalisi pengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) yang jumlahnya sedikit.
“Koalisi pengusung Ganjar Pranowo merupakan gabungan pemilik kursi terkecil d parlemen dibanding dengan poros koalisi lainnya. Hal itu bukanlah sesuatu yang dikhawatirkan,” kata Baidowi atau Awiek di Jakarta, Senin.
Pernyataan itu dikatakan Awiek terkait bergabungnya Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mengusung Prabowo Subianto sebagai bacapres. Saat ini anggota KIM yang ada di parlemen terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat.
Dia mengatakan koalisi Ganjar memiliki semangat dan sejarah kemenangan meskipun dukungan parpol sedikit. Menurut Awiek, parpol pengusung Ganjar memperbesar koalisi dengan rakyat karena pada pemilu yang menentukan adalah rakyat.
“PPP yang saat ini bekerja sama politik dengan PDIP, Hanura dan Perindo tetap solid untuk mengusung Ganjar Pranowo dan memenangkannya pada Pilpres 2024,” ujarnya.
Selain itu, dia menghargai dan menghormati keputusan Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung dan mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Menurut dia, setiap parpol memiliki hak otonom dalam menentukan sikap politik sesuai UU Parpol sehingga tidak bisa dicampuri oleh siapapun.
“Kami harapkan kontestasi Pemilu 2024 berjalan lancar, aman dan damai serta menghasilkan pemimpin terbaik,” katanya.
Awiek menilai bergabungnya Partai Demokrat ke KIM memastikan tidak ada lagi peluang poros baru yang sempat mencuat dan sempat menjadi gonjang-ganjing politik.
SBY dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama jajaran anggota Majelis Tinggi dan DPP Partai Demokrat bertemu Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (17/9).
Dalam pertemuan itu, Partai Demokrat menyampaikan dukungannya secara langsung kepada Prabowo maju sebagai bakal calon presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun deklarasi resmi Partai Demokrat mendukung Prabowo akan disampaikan secara langsung oleh AHY di hadapan para kader saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat pada 21 September 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDI Perjuangan tak terkejut Demokrat gabung Koalisi Indonesia Maju
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi (pendukung) Prabowo adalah hal yang tidak mengejutkan sama sekali. Sebab, dalam dua pilpres sebelumnya (2014 dan 2019), Partai Demokrat juga selalu mendukung Prabowo," kata Charles dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Charles, bergabungnya Partai Demokrat dengan KIM membuat koalisi tersebut menjadi gemuk. Hal itu mengingatkannya pada koalisi pendukung Prabowo pada Pilpres 2014.
"Di mana saat itu, Prabowo didukung koalisi besar atau gemuk dan Jokowi didukung koalisi kecil atau kurus; dan pada akhirnya sejarah mencatat yang kurus yang didukung rakyatlah yang menang," katanya.
Dia juga mengakui bahwa rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 nanti. PDI Perjuangan selalu dekat dan menyatu dengan rakyat, sehingga dia mengaku partainya tidak khawatir dengan dinamika politik yang terjadi.
Charles juga merasa yakin bahwa rakyat akan memilih bakal calon presiden (capres) usungan PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo. Menurut dia, Ganjar memiliki pengalaman kepemimpinan yang telah teruji selama menjadi kepala daerah di Jawa Tengah.
"Sebagaimana rakyat juga dulu pada (Pilpres) 2014 memilih Jokowi dengan alasan serupa," katanya.
Dia mengatakan PDI Perjuangan adalah partai yang sudah terbiasa "dikeroyok"; bukan hanya saat Pilpres 2014, tetapi juga pada pemilu-pemilu sebelumnya di era transisi demokrasi maupun di era Orde Baru.
PDI Perjuangan menjadikan rakyat sebagai inti perjuangan. Terkait itu, Charles mengutip perkataan Presiden pertama RI Soekarno bahwa kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan yang Maha Esa.
PPP Tak Khawatir
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengaku tidak khawatir terhadap partai koalisi pengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) yang jumlahnya sedikit.
“Koalisi pengusung Ganjar Pranowo merupakan gabungan pemilik kursi terkecil d parlemen dibanding dengan poros koalisi lainnya. Hal itu bukanlah sesuatu yang dikhawatirkan,” kata Baidowi atau Awiek di Jakarta, Senin.
Pernyataan itu dikatakan Awiek terkait bergabungnya Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mengusung Prabowo Subianto sebagai bacapres. Saat ini anggota KIM yang ada di parlemen terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat.
Dia mengatakan koalisi Ganjar memiliki semangat dan sejarah kemenangan meskipun dukungan parpol sedikit. Menurut Awiek, parpol pengusung Ganjar memperbesar koalisi dengan rakyat karena pada pemilu yang menentukan adalah rakyat.
“PPP yang saat ini bekerja sama politik dengan PDIP, Hanura dan Perindo tetap solid untuk mengusung Ganjar Pranowo dan memenangkannya pada Pilpres 2024,” ujarnya.
Selain itu, dia menghargai dan menghormati keputusan Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung dan mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Menurut dia, setiap parpol memiliki hak otonom dalam menentukan sikap politik sesuai UU Parpol sehingga tidak bisa dicampuri oleh siapapun.
“Kami harapkan kontestasi Pemilu 2024 berjalan lancar, aman dan damai serta menghasilkan pemimpin terbaik,” katanya.
Awiek menilai bergabungnya Partai Demokrat ke KIM memastikan tidak ada lagi peluang poros baru yang sempat mencuat dan sempat menjadi gonjang-ganjing politik.
SBY dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama jajaran anggota Majelis Tinggi dan DPP Partai Demokrat bertemu Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (17/9).
Dalam pertemuan itu, Partai Demokrat menyampaikan dukungannya secara langsung kepada Prabowo maju sebagai bakal calon presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun deklarasi resmi Partai Demokrat mendukung Prabowo akan disampaikan secara langsung oleh AHY di hadapan para kader saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat pada 21 September 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDI Perjuangan tak terkejut Demokrat gabung Koalisi Indonesia Maju
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023