Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pengembangan inovasi benih pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan wujud ketahanan pangan nasional dalam merespons krisis pangan yang kini melanda dunia.

"Saya tadi waktu masuk, sudah ditunjukkan oleh Pak Rektor banyak sekali inovasi-inovasi hilirisasi yang bisa masuk ke industri, dan saya harus menyampaikan apa adanya, luar biasa," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan orasi di Sidang Terbuka IPB dalam rangka Dies Natalis ke-60 di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Presiden Jokowi mengatakan inovasi benih yang dikembangkan IPB berhasil menambah volume panen beras, hingga memperbesar ukuran komoditas sayur. Selain itu, ada juga benih beras yang dikhususkan ditanam pada lahan tandus.

"Ini Pak Menteri Pertanian, yang beras tadi diambil itu. Yang cabai gede-gede juga diambil, berikan ke petani sebanyak-banyaknya. Barangnya jelas sekali," katanya.

Ia mengatakan inovasi benih yang dilahirkan IPB mampu menghasilkan 12 ton beras per haktare sawah. Jumlah itu lebih banyak dari produksi padi nasional yang rata-rata berkisar 8 ton per hektare, berdasarkan hasil Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada 2008-2021.

Menurut Jokowi, pemerintah perlu memperbesar cadangan beras nasional untuk merespons tantangan krisis pangan global, yang salah satunya berdampak pada komoditas beras di pasar impor yang kini berkurang.

Terlebih, saat ini ada 19 negara yang sudah membatasi ekspor pangan demi menyelamatkan rakyatnya. India salah satunya, dengan menyetop ekspor beras yang berakibat mendongkrak harga di pasar mancanegara.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi: Inovasi benih pangan IPB merespons krisis global

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023