Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus mengembangkan setiap potensi wilayah di lingkungan kotanya untuk menjadi destinasi wisata menarik, salah satunya dengan mengoptimalkan program Kawasan Wisata Tematik (Katasik).
"Kota Tasikmalaya itu tidak memiliki gunung, tidak memiliki juga lautan, tempat wisata, tapi kita kota dengan pusat perdagangan dan jasa, untuk itu kita mencoba untuk mencari titik-titik yang bisa dijadikan tempat wisata tematik," kata Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah di Tasikmalaya, Sabtu.
Pemkot Tasikmalaya, kata dia, melalui program Kawasan Wisata Tematik (Katasik) berupaya untuk mencari tempat yang memiliki daya tarik untuk bisa dipercantik agar menarik untuk dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah ke Kota Tasikmalaya.
"Tujuan yang utama adalah mendatangkan sebanyak-banyaknya orang ke Kota Tasik dengan cara membuat Kota Tasik menjadi pusat-pusat wisata," katanya.
Ia menyampaikan potensi yang bisa dikembangkan di Kota Tasikmalaya tidak hanya wisata alam yang ada, melainkan lebih pada konsep wisata kota, misalkan pertanian kota, kemudian bisa membuat sentra wisata kuliner yang melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat setempat.
Menurut dia, konsep UMKM itu menarik karena Kota Tasikmalaya memiliki banyak pelaku UMKM yang saat ini perlu diorganisasi dengan membuat tempat-tempat yang menyajikan berbagai produk UMKM sesuai ciri khas daerahnya.
"UKM-UKM-nya banyak sekali, hanya saja belum terorganisasi, sekarang kita buat spot-spot titik tertentu untuk UKM-UKM, itu bisa tumbuh dari akarnya," kata Cheka.
Ia menambahkan gagasan yang perlu dikembangkan di antaranya membuat lukisan pada dinding jalan atau gang masyarakat, membuat "vertical garden" atau hutan kota maupun kebun-kebun di perkotaan, begitu juga masyarakat bisa menamakan tempat dengan nama-nama yang berasal dari Asmaul Husna.
Ia berharap program pengembangan potensi wisata kota itu bisa memberikan dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat karena akan banyak orang yang datang ke Tasikmalaya.
"Jadi perekonomian masyarakat biar tumbuh dari gang-gang, dari lorong-lorong, dari masyarakat itu sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kota Tasikmalaya itu tidak memiliki gunung, tidak memiliki juga lautan, tempat wisata, tapi kita kota dengan pusat perdagangan dan jasa, untuk itu kita mencoba untuk mencari titik-titik yang bisa dijadikan tempat wisata tematik," kata Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah di Tasikmalaya, Sabtu.
Pemkot Tasikmalaya, kata dia, melalui program Kawasan Wisata Tematik (Katasik) berupaya untuk mencari tempat yang memiliki daya tarik untuk bisa dipercantik agar menarik untuk dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah ke Kota Tasikmalaya.
"Tujuan yang utama adalah mendatangkan sebanyak-banyaknya orang ke Kota Tasik dengan cara membuat Kota Tasik menjadi pusat-pusat wisata," katanya.
Ia menyampaikan potensi yang bisa dikembangkan di Kota Tasikmalaya tidak hanya wisata alam yang ada, melainkan lebih pada konsep wisata kota, misalkan pertanian kota, kemudian bisa membuat sentra wisata kuliner yang melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat setempat.
Menurut dia, konsep UMKM itu menarik karena Kota Tasikmalaya memiliki banyak pelaku UMKM yang saat ini perlu diorganisasi dengan membuat tempat-tempat yang menyajikan berbagai produk UMKM sesuai ciri khas daerahnya.
"UKM-UKM-nya banyak sekali, hanya saja belum terorganisasi, sekarang kita buat spot-spot titik tertentu untuk UKM-UKM, itu bisa tumbuh dari akarnya," kata Cheka.
Ia menambahkan gagasan yang perlu dikembangkan di antaranya membuat lukisan pada dinding jalan atau gang masyarakat, membuat "vertical garden" atau hutan kota maupun kebun-kebun di perkotaan, begitu juga masyarakat bisa menamakan tempat dengan nama-nama yang berasal dari Asmaul Husna.
Ia berharap program pengembangan potensi wisata kota itu bisa memberikan dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat karena akan banyak orang yang datang ke Tasikmalaya.
"Jadi perekonomian masyarakat biar tumbuh dari gang-gang, dari lorong-lorong, dari masyarakat itu sendiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023