Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 14,56 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.900,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,33 poin atau 0,24 persen ke posisi 963,91.
“IHSG dan bursa regional Asia mengalami koreksi, hal ini tampaknya terbebani dari sentimen kondisi ekonomi China, sehingga membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati, karena data ekonomi China yang lemah dan kurangnya stimulus yang berarti dari pemerintah,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut membebani prospek negara, bahkan setelah Bank China secara tak terduga memangkas suku bunga pinjaman utama, yang membuat kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak terhadap ekonomi global, mengingat China sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Sebelumnya JP Morgan Chase & Co memprediksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 5 persen, setelah serangkaian data ekonomi China pada Juli 2023 di luar ekspektasi.
Sentimen lainnya datang dari pandangan pasar yang menilai The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan lebih tinggi dan lebih lama untuk menjinakkan inflasi.
Hal tersebut dilatarbelakangi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Fed setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan dimana US Retail Sales Advance MoM naik dari sebelumnya 0,3 persen menjadi 0,7 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,48 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup turun ikuti pelemahan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
IHSG ditutup melemah 14,56 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.900,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,33 poin atau 0,24 persen ke posisi 963,91.
“IHSG dan bursa regional Asia mengalami koreksi, hal ini tampaknya terbebani dari sentimen kondisi ekonomi China, sehingga membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati, karena data ekonomi China yang lemah dan kurangnya stimulus yang berarti dari pemerintah,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut membebani prospek negara, bahkan setelah Bank China secara tak terduga memangkas suku bunga pinjaman utama, yang membuat kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak terhadap ekonomi global, mengingat China sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Sebelumnya JP Morgan Chase & Co memprediksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 5 persen, setelah serangkaian data ekonomi China pada Juli 2023 di luar ekspektasi.
Sentimen lainnya datang dari pandangan pasar yang menilai The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan lebih tinggi dan lebih lama untuk menjinakkan inflasi.
Hal tersebut dilatarbelakangi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Fed setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan dimana US Retail Sales Advance MoM naik dari sebelumnya 0,3 persen menjadi 0,7 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,48 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup turun ikuti pelemahan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023