Bupati Subang Ruhimat bergelantungan di tali saat membentangkan bendera Merah Putih raksasa di ketinggian 75 meter, di Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dalam menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

"Saya memberanikan diri mengibarkan bendera merah putih di atas tebing, untuk memberikan contoh kepada anak muda agar semangat berjuang tetap menyala demi nusa dan bangsa," katanya di Subang, Ahad.

Sesaat sebelum mengibarkan bendera Merah Putih berukuran 10x5 meter, bupati melengkapi diri dengan sejumlah tali pengaman panjat tebing. Pemasangan tali pengaman itu dibantu oleh komunitas pecinta alam Subang.

Sebelum dikibarkan, bendera Merah Putih itu sudah terpasang di tebing dengan ketinggian 75 meter. Jadi bupati dengan seorang pelajar perempuan tinggal menarik bendera hingga berkibar.

Dalam prosesi membentangkan bendera Merah Putih raksasa di atas tebing, Ruhimat harus bergelantungan di bawah tali, disaksikan masyarakat, pemuda dan kalangan pelajar.

Aksi pengibaran bendera Merah Putih raksasa di atas tebing itu digagas pecinta alam, Warna Alam, komunitas pecinta alam di Subang, untuk menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bupati mengaku tidak punya persiapan untuk bergelantungan di atas tebing dalam membentangkan bendera Merah Putih raksasa itu.

Ia memberanikan diri melakukan aksi itu untuk memberikan contoh kepada anak muda agar tetap semangat dalam berjuang demi nusa dan bangsa.

Bupati mengajak generasi muda untuk meneladani semangat para pahlawan yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Bagi pelajar, hal itu bisa dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan, agar nantinya mampu bersaing dalam industrialisasi di Subang.
Sementara itu Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat bersama ribuan warga melaksanakan kirab Merah Putih dari balai kota setempat hingga ke Jalan Siliwangi, Sukasari,  dalam rangkaian Festival Merah Putih menyambut HUT ke-78 RI, Minggu.

Ribuan peserta kirab Merah Putih dan 500 petugas pembawa bendera sepanjang 100 meter dilepas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Balai Kota Bogor didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada pukul 7.30 WIB.

Mengenakan kaos Festival Merah Putih, ikat kepala merah putih, Bima Arya dan Ridwan Kamil ikut berjalan kaki lebih kurang satu kilometer hingga ke Jalan Suryakencana.

Sebelum melepas peserta kirab, Ridwal Kamil mengapresiasi kegiatan Festival Merah Putih setiap bulan Agustus yang rutin dilaksanakan di Kota Bogor., Kecamatan Bogor Tengah

"Festival dan kirab Merah Putihnya luar biasa yang saya apresiasi dari Kota Bogor, tepuk tangan untuk Kota Bogor," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menuturkan mulai dari kakek hingga kakak dari ayahnya berjuang untuk Indonesia sebagai beberapa orang pejuang di masa kolonial Belanda, berhadapan dengan DITII dan PKI yang gugur di medan pertempuran.

Bangsa Indonesia, kata Ridwan Kamil, memperjuangkan NKRI dengan begitu luka, sehingga tugas generasi saat ini adalah merawat dan mempertahankan Merah Putih sebaik-baiknya.

"Saya, dari cerita keluarga pun sama, kakek saya membela NKRI di penjara Belanda dua kali, saya kehilangan uwa saya bertempur dengan kolonial. Pesantren saya diusir DITII, uwa saya juga meninggal oleh gerombolan PKI, jadi dari keluarga pak gubernur, warisannya adalah bela negara," ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai gubernur, Ridwan Kamil berusaha memaksimalkan selama lima tahun, menjaga Pancasila, menjaga NKRI dan menjadi provinsi pertama yang memiliki kurikulum antiradikalisme, antiterorisme.

Hal itu untuk memastikan Pancasila, UUD 1945, Merah Putih, Indonesia Raya tetap tegap di bumi Nusantara ini. "Mari kita laksanakan dengan riang gembira, dengan semangat kebangsaan di dada kita," katanya.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023