Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono menilai usulan membentuk angkatan siber untuk melengkapi tiga matra TNI merupakan proyeksi yang ideal tetapi itu butuh dikaji secara ilmiah.

Dia mencontohkan angkatan siber bukan hal yang baru, karena beberapa negara salah satunya Amerika Serikat telah membentuk angkatan sibernya pada 2010.

“Kalau saya melihat ini harus dikaji secara ilmiah, sangat ideal memang, kalau di Amerika beberapa tahun yang lalu punya USCYBERCOM (United States Cyber Command),“ kata Laksda Julius saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Mabes TNI, Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan jika Indonesia juga ingin membentuk angkatan siber, tentu harus memikirkan struktur organisasi dan kelembagaannya di TNI, termasuk terkait rekrutmen dan jenjang kariernya.

Tidak hanya itu, Julius menambahkan tugas, pokok, dan fungsi angkatan siber juga perlu dikaji, karena saat ini ada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Satuan Siber TNI, kemudian di masing-masing matra juga memiliki organisasi serupa, misalnya Pusat Sandi dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad), Satuan Siber TNI Angkatan Laut (Satsiberal), dan Satuan Siber Dinas Pengamanan dan Sandi TNI Angkatan Udara (Satsiber Dispamsanau).

“Kita kalau menuju ke sana berarti berpikir mulai dari runutan SDM-nya seperti apa, tamtama, korps-nya apa, bintaranya itu apa, kemudian perwiranya terus berjenjang, kemudian pengembangan kariernya seperti apa, kemudian cyber-cyber yang ada sekarang ini mulai dari BSSN, Satsiber-nya TNI, baik di matra maupun di Mabes TNI,” kata Julius.

 

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapuspen TNI soal angkatan siber: Ideal, tetapi harus dikaji ilmiah

Pewarta: Genta Tenri Mawangi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023