Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat kerugian akibat bencana yang terjadi di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada semester pertama 2023 mencapai Rp3,7 miliar.
 
"Nilai kerugian tersebut berasal dari 73 kejadian bencana terhitung dari Januari hingga Juni 2023," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami di Sukabumi, Selasa.
 
Penyumbang kerugian terbesar adalah becana tanah longsor dengan nilai kerugian mencapai Rp1,6 miliar, kemudian kebakaran Rp1,29 miliar, cuaca ekstrem Rp533,5 juta, banjir Rp208,3 juta, dan puting beliung Rp30 juta.
 
Dari sisi jumlah kejadian bencana untuk tanah longsor sebanyak 26 kasus, cuaca ekstrem 20 kasus, kebakaran 14 kasus, banjir delapan kasus, dan puting beliung lima kasus.
 
Sementara untuk bangunan yang rusak akibat dampak bencana sebanyak 118 unit dengan rincian enam unit rusak berat, 20 unit rusak sedang, dan 82 unit rusak ringan.
 
Meskipun tidak ada korban meninggal, tetapi 46 jiwa terdampak dimana tujuh orang, diantaranya mengalami luka ringan dan satu orang luka berat.
 
Kemudian untuk frekuensinya bencana setiap bulan yakni Januari satu kejadian, Februari 16 kejadian, Maret 25 kejadian, April 10 kejadian, Mei 11 kejadian, dan Juni 10 kejadian.
 
Selanjutnya untuk daerah yang paling tinggi angka kasus kejadian bencana yaitu di Kecamatan Cikole 17 kejadian, Kecamatan Citamiang 14 kejadian, Kecamatan Gunungpuyuh 12 kejadian. Kemudian Kecamatan Baros 11 kejadian, Kecamatan Warudoyong sembilan kejadian, Kecamatan Cibeureum dua kejadian, dan terakhir Kecamatan Lembursitu ada delapan kejadian.
 
 
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023