Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Rumania merangkap Republik Moldova, Meidyatama Suryodiningrat, mengatakan bahwa dunia jurnalistik dan diplomasi selalu berjalan selaras.

"Banyak paralel antara dunia jurnalistik dan dunia diplomasi. Amanah yang luar biasa, yang saya tanggung saat ini merupakan suatu kehormatan yang sebenarnya bagian dari meneruskan sejarah panjang yang telah didahului para senior ANTARA sebelumnya," kata Meidyatama yang biasa dipanggil Dimas saat wawancara khusus dengan Kantor Berita ANTARA di Jakarta, Jumat.

Dimas mengatakan bahwa dari era awal republik sampai saat ini, dirinya bukan yang pertama dan yang terakhir, di mana karier wartawan masuk ke dunia diplomasi. "Pendiri Perum LKBN ANTARA Adam Malik pernah menjadi diplomat dan bahkan menteri luar negeri. Ali Alatas pada tahun 50-an bekerja di kantor berita dan kemudian juga menjadi menteri luar negeri."

Direktur Utama Perum LKBN ANTARA periode 2016-2023 itu menceritakan bahwa pada tahun 90an dirinya mengawali karier sebagai wartawan dan dalam perjalanannya banyak sekali menulis terkait dengan dunia politik luar negeri. "Jadi, ini bukan bagian suatu bidang yang asing," katanya.

Menurut Dimas wartawan merupakan bagian dari komunitas politik luar negeri yang disebut dengan jalur ketiga diplomasi.

"Kalau jalur pertama diplomasi pasti adalah yang resmi yakni Kementerian Luar Negeri, pejabat dan politisi. Jalur kedua biasanya akademisi, peneliti dan sebagainya, dan jalur ketiga adalah masyarakat sipil," katanya menambahkan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dubes Meidyatama: dunia jurnalistik dan diplomasi berjalan selaras

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023