Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Alwi Farhan mengatakan dirinya kurang tenang saat menghadapi wakil China Hu Zhe An di semifinal Badminton Asia Junior Championships (BAJC) 2023 di GOR Amongraga, Yogayakarta.

Langkah Alwi ke partai final terhadang oleh unggulan ketiga asal Negeri Tirai Bambu itu dengan skor 17-21, 13-21.

“Pada laga ini pola permainan saya tidak berjalan. Saat saya menyerang langsung, serangan saya bisa dipatahkan sehingga membuat saya frustasi. Pada laga ini saya juga bermain dengan terburu-buru karena terbawa emosi lawan,” ungkap Alwi, dikutip dari keterangan resmi PBSI, Sabtu.

Rasa frustasi itu, lanjut Alwi, membuatnya tidak bisa mengembangkan bentuk permainan terbaik. Saat dalam kondisi tertekan seperti itu, pemain asal Surakarta tersebut pun akhirnya banyak membuat kesalahan sehingga memberikan poin mudah buat lawan.

Padahal, Alwi memiliki rekor apik bertemu Hu pada nomor beregu di turnamen junior ini. Saat fase Grup A, Alwi mampu menyumbangkan poin buat Indonesia berkat kemenangan dua gim langsung 21-19, 21-11 atas Hu.


“Saya melihat kondisi bermain di nomor beregu dan perorangan berbeda. Saya melihat lawan lebih siap, dan terlihat berbeda dengan saat di pertandingan nomor beregu,” ujar Alwi.

Dengan kekalahan tersebut, Alwi bertekad untuk membenahi beberapa kekurangannya selama tampil di turnamen BAJC 2023, menyusul persiapannya ke Kejuaraan Dunia Junior BWF 2023 di Amerika Serikat pada 24 September hingga 8 Oktober.

“Ke depannya saya harus membenahi beberapa kekurangan lagi, mulai dari fisik, tenaga, dan fokus di lapangan,” kata Alwi.

Di sisi lain, tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari berhasil melaju ke final BAJC 2023 usai mengatasi perlawanan tunggal putri China, Shou Qun Yu dengan skor 22-20, 21-13.

Sementara itu, Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Mutiara Ayu Puspitasari melaju ke babak final Badminton Asia Junior Championships (BAJC) 2023 usai mengalahkan wakil China, Shou Qun Yu, dengan skor 22-20, 21-13, Sabtu.
 


Dalam laga yang digelar di GOR Amongraga, Yogyakarta tersebut, Mutiara mengaku sempat kesulitan di penghujung gim pertama untuk segera menuntaskan laga dengan kemenangan lantaran Shou mampu mencoba mengejar ketertinggalan ketika Mutiara unggul sementara 19-14.

“Hari ini saya sudah bermain maksimal. Saya melihat lawan punya postur tinggi jadi saya mencoba menyerang langsung ke bawah. Saya sempat kesulitan di gim pertama saat ingin terburu-buru menyerang dengan langsung smes ke arah badan lawan," kata Mutiara, dikutip dari keterangan resmi PBSI.

Pada poin-poin kritis, tunggal putri tuan rumah yang menduduki peringkat ke-107 dunia itu bisa bermain lebih tenang untuk mengakhiri gim pertama dengan skor 22-20.

Kemudian pada gim kedua saat sudah unggul, Mutiara bermain lebih tenang sehingga mampu memetik kemenangan dengan skor 21-13 dan melaju ke final dalam laga selama 35 menit.

Dengan hasil itu, Mutiara akan menghadapi pemenang laga antara Xu Wen Jing (China) dan Kim Min Ji (Korea Selatan).
 



Menghadapi partai puncak nanti, Mutiara bertekad ingin menutupnya dengan kemenangan. Tercatat di turnamen BAJC 2023, Mutiara sudah bermain sebanyak 10 kali beruntun sejak nomor beregu hingga perorangan seperti sekarang.

Untuk itu Mutiara berupaya memotivasi diri sendiri agar bisa juara. Selain menjaga hal tersebut, Mutiara juga berupaya untuk menjaga fokus agar bisa meraih hasil maksimal pada partai pemungkas.

“Untuk laga besok saya mencoba menjaga pikiran dan kondisi terlebih dahulu. Saya tidak mau terbebani karena takut permainan terbaik saya tidak keluar,” ujar Mutiara.

"Saya mencoba berusaha semaksimal mungkin untuk laga besok. Saya merasa baik saya maupun lawan juga sama-sama punya beban untuk menjadi juara,” tambah Mutiara.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Alwi Farhan sebut kurang tenang saat berlaga di semifinal BAJC 2023

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023