Antarajawabarat.com, 30/9 - Mantan pembalap nasional dan politisi Alex Asmasoebrata akan membangun arena pacuan kuda di kawasan Tanjungsari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebagai upaya ikut mempertahakan olahraga pacuan kuda di tanah air.
"Saat ini gelanggang atau arena pacuan kuda di Indonesia semakin berkurang, bahkan lokasinya terus dialihfungsi tanpa diganti. Saya berencana akan membangun arena pacuan kuda di Sumedang, akhir tahun ini diharapkan rampung," kata Alex Asmasoebrata di Bandung, Senin.
Menurut dia, minimnya gelanggang pacuan kuda mengakibatkan semakin menurunnya animo masyarakat untuk memelihara kuda khususnya kuda pacuan.
Terlebih minimnya agenda kejuaraan, kata dia, menjadi salah satu semakin berkurangnya masyarakat khususnya kaum muda untuk terjun di lahraga balapan kuda itu.
"Rencananya di Sumedang akan menjadi gelanggang pacuan kuda yang bisa menggelar kejuaraan nasional, terlebih kan Arcamanik sudah dialihfungsi. Sumedang memiliki sejarah dalam perkembangan pacuan kuda di Indonesia khususnya di Jabar," kata Alex.
Menurut rencana, akhir tahun ini Alex akan menggelar kejuaraan pacuan kuda di gelanggang pacuan kuda di Sumedang yang berlokasi di tanah milik keluarga besarnya itu.
"Saya berharap pacuan kuda kembali menjadi hiburan sekaligus pengembangan prestasi bagi masyarakat berkuda di Jabar. Tidak hanya untuk kuda balapan dari luar negeri juga untuk balapan kuda lokal," kata Alex Asmasoebrata.
Selain itu, Alex yang juga Caleg Partai Demokrat di wilayah Sumedang, Majalengka dan Subang itu juga akan melanjutkan program pembibitan kuda-kuda balap berkualitas di kawasan itu.
Ia yang memiliki istal di kawasan Tanjungsari rencananya akan dikembangkan untuk pembibitan kuda-kuda pacuan yang bisa diakses oleh masyarakat peternak kuda di Sumedang.
"Memelihara kuda sudah menjadi bagian budaya masyarakat Sumedang, dan saya akan mencoba menghidupkan kembali pembibitan kuda pacuan di sana. Memang pemeliharaan kuda pacuan perlu biaya tinggi, namun karena telah menjadi budaya maka diharapkan itu tidak jadi kendala," kata Alex yang juga mengaku punya sejumlah kuda di Swiss dan Singapura tersebut.
Ia menyebutkan tidak akan pelit untuk memfasilitas program pembibitan kuda, khususnya dalam menyediakan kuda pejantan untuk menjadi bibit kuda-kuda balapan di kawasan itu.
"Animo masyarakat terharap kuda balap harus dikembangkan lagi, karena selain untuk hiburan dan olahraga, kuda hasil penangkaran bisa menghasilkan rupiah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat," kata bapak dari pembalap mobil wanita Alexandra Asmasoebrata itu menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Saat ini gelanggang atau arena pacuan kuda di Indonesia semakin berkurang, bahkan lokasinya terus dialihfungsi tanpa diganti. Saya berencana akan membangun arena pacuan kuda di Sumedang, akhir tahun ini diharapkan rampung," kata Alex Asmasoebrata di Bandung, Senin.
Menurut dia, minimnya gelanggang pacuan kuda mengakibatkan semakin menurunnya animo masyarakat untuk memelihara kuda khususnya kuda pacuan.
Terlebih minimnya agenda kejuaraan, kata dia, menjadi salah satu semakin berkurangnya masyarakat khususnya kaum muda untuk terjun di lahraga balapan kuda itu.
"Rencananya di Sumedang akan menjadi gelanggang pacuan kuda yang bisa menggelar kejuaraan nasional, terlebih kan Arcamanik sudah dialihfungsi. Sumedang memiliki sejarah dalam perkembangan pacuan kuda di Indonesia khususnya di Jabar," kata Alex.
Menurut rencana, akhir tahun ini Alex akan menggelar kejuaraan pacuan kuda di gelanggang pacuan kuda di Sumedang yang berlokasi di tanah milik keluarga besarnya itu.
"Saya berharap pacuan kuda kembali menjadi hiburan sekaligus pengembangan prestasi bagi masyarakat berkuda di Jabar. Tidak hanya untuk kuda balapan dari luar negeri juga untuk balapan kuda lokal," kata Alex Asmasoebrata.
Selain itu, Alex yang juga Caleg Partai Demokrat di wilayah Sumedang, Majalengka dan Subang itu juga akan melanjutkan program pembibitan kuda-kuda balap berkualitas di kawasan itu.
Ia yang memiliki istal di kawasan Tanjungsari rencananya akan dikembangkan untuk pembibitan kuda-kuda pacuan yang bisa diakses oleh masyarakat peternak kuda di Sumedang.
"Memelihara kuda sudah menjadi bagian budaya masyarakat Sumedang, dan saya akan mencoba menghidupkan kembali pembibitan kuda pacuan di sana. Memang pemeliharaan kuda pacuan perlu biaya tinggi, namun karena telah menjadi budaya maka diharapkan itu tidak jadi kendala," kata Alex yang juga mengaku punya sejumlah kuda di Swiss dan Singapura tersebut.
Ia menyebutkan tidak akan pelit untuk memfasilitas program pembibitan kuda, khususnya dalam menyediakan kuda pejantan untuk menjadi bibit kuda-kuda balapan di kawasan itu.
"Animo masyarakat terharap kuda balap harus dikembangkan lagi, karena selain untuk hiburan dan olahraga, kuda hasil penangkaran bisa menghasilkan rupiah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat," kata bapak dari pembalap mobil wanita Alexandra Asmasoebrata itu menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013