Lima mahasiswa dari Program Studi Teknik Perkapalan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2021 mengharumkan nama UI lewat rancangan mereka berupa kapal penangkap ikan dengan mesin hibrid.
Mahasiswa tersebut adalah Ken Nafilahshafa Sahatisae, Muhammad Akbar Ramsha Oetama, Muhammad Daffa Nafis Shafwan, Rawhul Ihsan Setyoko, dan Vincent Collin. Perancang kapal yang diberi nama Fishull Vinkay di bawah bimbingan Dosen FTUI Dr Eng Gerry Liston Putra ST, MT.
“Desain Fishull Vinkay kami buat dengan melihat kondisi perairan Indonesia, dalam hal ini kami fokus di perairan Wakatobi yang memiliki potensi sumber daya laut yang besar," kata Muhammad Akbar di Kampus UI Depok, Senin.
Namun pemanfaatan potensi perikanan tangkap di Wakatobi saat ini baru mencapai 6,4 persen. Salah satu hambatan yang dihadapi para nelayan, kata dia, adalah tingginya biaya operasional kapal, terutama biaya bahan bakar solar.
"Desain Fishull Vinkay diharapkan dapat membantu para nelayan Wakatobi sebagai alternatif kapal penangkap ikan yang ramah lingkungan serta dapat mengurangi konsumsi bahan bakar solar,” kata Akbar.
Fishull Vinkay merupakan kapal penangkap ikan dengan dua keunggulan utama yaitu mesin hibrid yang menggunakan tenaga surya guna mengurangi pemakaian bahan bakar solar, kemudian memiliki teknologi Refrigerated Sea Water (RSW) yang memanfaatkan air laut untuk menjaga kualitas ikan tangkapan nelayan.
“RSW memiliki beberapa keunggulan yaitu waktu penyimpanan lebih lama, dapat menghindari adanya kerusakan fisik, penurunan suhu akan berlangsung cepat, memberikan opsi prosedur penanganan ikan secara lebih mudah dan cepat, serta mutu ikan yang disimpan fisiknya lebih bagus dibandingkan bila menggunakan teknologi penyimpanan lainnya," kata Dr Gerry Liston menambahkan.
Fishull Vinkay dirancang sebagai kapal berukuran 30 GT yang disesuaikan dengan kearifan lokal nelayan Indonesia. Kelengkapan alat tangkap ikan yang dipasang berupa pancing ulur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Mahasiswa tersebut adalah Ken Nafilahshafa Sahatisae, Muhammad Akbar Ramsha Oetama, Muhammad Daffa Nafis Shafwan, Rawhul Ihsan Setyoko, dan Vincent Collin. Perancang kapal yang diberi nama Fishull Vinkay di bawah bimbingan Dosen FTUI Dr Eng Gerry Liston Putra ST, MT.
“Desain Fishull Vinkay kami buat dengan melihat kondisi perairan Indonesia, dalam hal ini kami fokus di perairan Wakatobi yang memiliki potensi sumber daya laut yang besar," kata Muhammad Akbar di Kampus UI Depok, Senin.
Namun pemanfaatan potensi perikanan tangkap di Wakatobi saat ini baru mencapai 6,4 persen. Salah satu hambatan yang dihadapi para nelayan, kata dia, adalah tingginya biaya operasional kapal, terutama biaya bahan bakar solar.
"Desain Fishull Vinkay diharapkan dapat membantu para nelayan Wakatobi sebagai alternatif kapal penangkap ikan yang ramah lingkungan serta dapat mengurangi konsumsi bahan bakar solar,” kata Akbar.
Fishull Vinkay merupakan kapal penangkap ikan dengan dua keunggulan utama yaitu mesin hibrid yang menggunakan tenaga surya guna mengurangi pemakaian bahan bakar solar, kemudian memiliki teknologi Refrigerated Sea Water (RSW) yang memanfaatkan air laut untuk menjaga kualitas ikan tangkapan nelayan.
“RSW memiliki beberapa keunggulan yaitu waktu penyimpanan lebih lama, dapat menghindari adanya kerusakan fisik, penurunan suhu akan berlangsung cepat, memberikan opsi prosedur penanganan ikan secara lebih mudah dan cepat, serta mutu ikan yang disimpan fisiknya lebih bagus dibandingkan bila menggunakan teknologi penyimpanan lainnya," kata Dr Gerry Liston menambahkan.
Fishull Vinkay dirancang sebagai kapal berukuran 30 GT yang disesuaikan dengan kearifan lokal nelayan Indonesia. Kelengkapan alat tangkap ikan yang dipasang berupa pancing ulur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023